Dukung Pergub Kurangi Sampah Plastik dan Literasi Keuangan, Bank Naga Baksos di Gianyar
(Baliekbis.com),Sampah plastik kini telah menjadi ancaman serius bagi kelangsungan sektor pariwisata Bali yang merupakan penggerak perekonomian Bali.
“Menjadi kewajiban kita semua untuk berupaya mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai yang berdampak negatif bagi alam dan lingkungan,” tegas Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Naga Putu Sudiatmaja,SE didampingi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Ir. Nyoman Eriawan saat melakukan bakti sosial dan literasi keuangan kepada masyarakat di Banjar Calo Desa Pupuan Kecamatan Tegalalang Gianyar Sabtu (6/7/2019).
Dalam kesempatan tersebut manajemen dan seluruh karyawan Bank Naga melakukan aksi bersih-bersih khususnya menyasar sampah plastik di saluran air dan wilayah Desa Pupuan. “Kegiatan ini juga sebagai wujud komitmen dan dukungan pada kebijakan Gubernur Bali untuk mengurangi dampak sampah plastik bagi lingkungan,” tegas Putu Sudiatmaja.
Pada kesempatan tersebut Bank Naga juga memberikan bantuan alat-alat kebersihan bagi prajuru dan masyarakat desa setempat. Disasarnya wilayah hulu sebagai upaya mengedukasi masyarakat yang menjadi warga tempat sumber air bermula. “Jika sumber air di hulu tercemar maka ke hilir juga akan tercemar,’ ujar pria yang sudah menjadi bankir selama belasan tahun ini.
Selain kegiatan peduli alam dan lingkungan, Bank Naga juga melakukan literasi dan edukasi keuangan kepada para prajuru desa adat dan dinas beserta masyarakat setempat. “Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga keuangan yang sah dan terpercaya dalam melakukan transaksi keuangan karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan senantiasa diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tegas Putu Sudiatmaja lagi.
Bahkan BPR kini menjadi salah satu andalan pembiayaan perekonomian di Bali mengingat posisinya yang makin strategis dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank Naga sebagai salah satu BPR yang sedang tumbuh telah berhasil mencatat pertumbuhan positif dari tahun ke tahun.
“Pertumbuhan aset dari Tahun 2016 ke Tahun 2017 mencapai 70,84 % dari semula Rp 37 miliar meningkat pesat menjadi Rp 63 miliar di Desember 2017,” jelas pria asal Buleleng ini. Demikian juga di tahun 2018 (data per Desember 2018) berhasil membukukan aset mencapai Rp 107 miliar sehingga mencatat pertumbuhan sebesar 69,77 % dari yang sebelumnya Rp 63 miliar.
Dengan pertumbuhan yang cukup stabil tersebut pihaknya berharap dapat menjadi salah satu lembaga keuangan yang makin diminati masyarakat. “Pertumbuhan yang meningkat merupakan bentuk meningkatnya kepercayaan masyarakat pada kinerja Bank Naga,” ungkapnya.
Bagi jajaran Bank Naga kepercayaan tersebut merupakan amanat yang harus dijaga baik dengan selalu menerapkan asas-asas perbankan yang baik dan mengutamakan ketelitian serta kehati-hatian. “Di samping tentu saja dengan meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dan calon pelanggan untuk mencapai pertumbuhan yang positif,” tegasnya mengungkap kiat-kiat menjaga kinerja positif Bank Naga. (wir)