Dukung Tren Bangunan Minimalis dan Berkelanjutan, SCG Siapkan Bahan Bangunan Inovatif Pilihan
(Baliekbis.com), Memiliki rumah bisa dikatakan menjadi impian semua orang. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah merupakan aset investasi yang sangat aman karena harganya tidak pernah turun. Karena itulah, meski di tengah pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir, sektor properti menjadi sedikit dari sektor yang masih bisa bertumbuh positif. Untuk sektor perumahan kawasan Jabodetabek sebagai jantung ekonomi nasional yang terdampak COVID-19, penjualan justru meningkat 24,4 persen hingga kuartal II tahun 2021* (Riset Indonesia Property Watch Q2 2021).
Sementara itu, desain hunian minimalis, baik eksterior maupun interior dengan estetika tinggi diprediksi masih mendominasi selera konsumen di tahun 2021 ini. Salah satu fitur bangunan dari tren hunian minimalis adalah adanya manipulasi ruangan agar terlihat lega. Leganya ruangan juga harus didukung dengan pencahayaan alami yang mumpuni. Bahkan tuntutan adanya ruangan khusus untuk berganti sepatu luar rumah menjadi sandal dalam rumah yang lengkap dengan wastafel layaknya rumah masyarakat di Jepang dan Korea Selatan turut bertumbuh drastis* (riset IPW).
Namun, sebelum memasuki tahap desain rumah, kini perilaku masyarakat dalam memilih bahan baku bangunan semakin berkembang. Kompleksitas tersebut berujung pada kebutuhan bahan baku yang berkualitas. Sebab, jika keliru dalam memilih bahan, konstruksi akan cepat rusak dan bisa berujung pada kecelakaan fatal. Karena itu, dibutuhkan bahan baku yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan kualitas bagus dan harga yang terjangkau.
Sales and Marketing Director SCG CBM Indonesia Thichet Srisuriyon membenarkan jika saat ini masyarakat mengharapkan rumah impiannya kokoh untuk jangka waktu panjang dan tangguh di segala cuaca. “Dalam membangun dinding misalnya, sekarang konsumen banyak memilih bata ringan dan beton ringan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Selain karakteristik kokoh dan durabilitasnya yang tidak kalah dengan material klasik seperti bata merah atau batoko, serta kedua material tersebut memungkinkan ramah lingkungan dan mendukung proses pembangunan dengan cepat,” katanya.
Tingginya ekspektasi terhadap bahan bangunan yang sedang tren saat ini cukup beralasan. Menurut Thichet, masyarakat akan semakin mencari bahan bangunan berkualitas karena bisa mengurangi beban di masa depan, seperti kerusakan dini akibat rembesan air atau kolom beton yang keropos. Kerugian kerusakan dini bangunan yang mungkin saja terjadi akibat pemilihan bahan bangunan yang serampangan akan jauh lebih besar dari investasi pengadaan bahan baku yang berkualitas.
“Itulah tantangan yang menjadi dorongan untuk kami dalam menyediakan bahan bangunan yang berkualitas bagi masyarakat. Nilai itulah yang sangat kami jaga di SCG,” kata Thichet. Sebab bagi SCG menyediakan bahan bangunan yang baik tidak lain untuk menghasilkan konstruksi yang menyentuh asas biaya, kualitas, efektivitas, efisiensi, dan berkelanjutan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, SCG mengembangkan produk bahan bangunan inovatif yakni mortar dan beton instan. Secara khusus, SCG menawarkan produk instan untuk memenuhi permintaan pasar yang menginginkan pengerjaan pembangunan yang lebih cepat. Karena itu, SCG sedemikian rupa melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan beton dan mortar instan yang memberikan output optimal layaknya produk konvensional namun juga bisa memangkas durasi proses pembangunan. “Ke depannya kami akan terus kembangkan produk inovatif lainnya. Kami memiliki tim yang langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk mencari ide inovatif kedepannya,” kata Thichet.
Marketing and Branding Manager SCG CBM Indonesia Sandy Fitransah menambahkan kedua produk instan tersebut juga sangat mendukung semangat pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Bahan baku yang akan dijadikan olahan material pembangunan dibuat dengan tingkat takaran yang presisi. Alhasil, masyarakat bisa dengan efisien mengukur kebutuhan bahan bakunya. Keduanya mencegah meninggalkan sisa bekas pemakaian dan sisa dari proses olahan yang kerap mengotori situs pembangunan. “Sisa bahan bangunan dalam konstruksi kerap menjadi keluhan masyarakat, karena mengindikasikan adanya salah perhitungan, dan berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dimanfaatkan.” kata Sandy.
Adapun produk SCG Mortar ditawarkan dua jenis sesuai kegunaan untuk melengkapi lini produk SCG CBM lainnya, yakni bata ringan SCG Smartblock. Pertama, SCG Mortar Perekat Bata Ringan digunakan pemasangan dinding bata ringan. Kedua, SCG Mortar Pasangan Bata dan Plesteran digunakan pemasangan bata dan plesteran dinding. “Kami menciptakan racikan formula dari semen portland berkualitas, pasir silika, dengan ramuan zat aditif pilihan khas kami yang membuat risiko penyusutan dan tingkat retak rambut pada dinding terjaga rendah,” kata Sandy.
Begitu juga dengan SCG Beton Instan yang terbuat dari bahan baku berkualitas tinggi, yaitu semen portland, pasir, split, dan aditif. Formula ini menghasilkan mutu yang konsisten, dan mendukung hasil bangunan yang kokoh. Adapun seluruh material yang dibutuhkan tersedia dalam satu kemasan, memudahkan proses pengolahan hingga siap digunakan untuk renovasi dan konstruksi berbagai kebutuhan seperti fondasi dan lantai atas. “Yang penting bahan bangunan kami juga mudah digunakan baik oleh konsumen komersial seperti pengembang borongan atau konsumen retail seperti masyarakat yang ingin membangun dengan swadaya,” kata Sandy. (ist)