Dwi Yustiawati,S.E. Ajak Investor Kembangkan Pariwisata Nusa Penida
(Baliekbis.com), Tokoh masyarakat Klungkung yang juga caleg DPRD Bali Dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati,S.E. mengajak investor untuk berinvestasi dan membangun di Nusa Penida yang merupakan telur emasnya pariwisata Bali.
“Investor tak perlu memaksakan diri berinvestasi di daerah yang dilarang dan ditolak masyarakat. Ayo datang ke Nusa Penida. Banyak hal yang bisa dikembangkan di daerah ini, termasuk sektor pariwisata,” ujar Dwi Yustiawati, Sabtu (29/12) di Klungkung.
Dikatakan Dwi Yustiawati untuk membangun pariwisata Nusa Penida harus ada kebijakan yang holistik, strategis serta berkesinambungan. “Harus ada master plan yang jelas dalam pengembangan pariwisata Nusa Penida. Kemudian bagaimana memasarkan potensi yang ada kepada para investor baik di dalam maupun luar negeri,” ujar tokoh perempuan yang bersama suaminya Ketut Leo dikenal sebagai sosok yang dermawan dan sejak lama membantu pembangunan banyak pura khususnya di kawasan Nusa Penida.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah baik Pemda Klungkung maupun Pemprov Bali bersama-sama bersinergi membentuk tim khusus untuk dapat menarik investasi pariwisata ke Nusa Penida. Tugas tim ini adalah memetakan potensi pariwisata yang ada kemudian menawarkan konsep pengembangannya kepada para investor.
“Jika kita punya konsep pengembangan pariwisata yang jelas dan menguntungkan, saya yakin investor mau datang dan menanam modal. Tapi dukungan regulasi, kemudahan berinvestasi dan infrastruktur dari pemerintah juga harus jelas dan berkelanjutan,” tandas caleg perempuan yang juga aktif di Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali itu.
Di sisi lain Dwi Yustiawati mengapresiasi sikap tegas Gubernur Bali I Wayan Koster menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Masyarakat Bali dari semua komponen sudah saatnya satu barisan mendukung perjuangan Pak Gubernur menghentikan rencana reklamasi Teluk Benoa,” kata Dwi Yustiawati.
Menurutnya, perjuangan bertahun-tahun komponen masyarakat Bali seperti ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) dan desa adat kini mendapat kekuatan tambahan yang begitu besar dengan adanya sikap resmi Gubernur Bali yang
menolak rencana reklamasi. “Rakyat dan pemimpinnya sudah satu jalur, satu suara, satu napas perjuangan untuk nindihin alam Bali, mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” imbuh tokoh muda perempuan cerdas ini.
Pihaknya juga berharap aspirasi masyarakat Bali dan perjuangan Gubernur Bali lewat jalur resmi di pemerintahan mendapatkan respon positif dari pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi. “Kami yakin Presiden Jokowi sangat cinta Bali dan pasti akan mendengarkan harapan dan suara hati masyarakat Bali,” imbuh Dwi Yustiawati.
Ia pun berharap di tahun 2019 rencana reklamasi ini benar-benar tutup buku atau tamat dan investor mulai beralih ke daerah lain di Bali untuk mengembangkan pariwisata. Salah satunya kawasan Nusa Penida yang memiliki potensi pariwisata sangat besar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster kembali menunjukkan sikap tegas menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Hal ini dibuktikan mengirimkan surat resmi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah Perpres No.51 Tahun 2014 dan mengembalikan kawasan Teluk Benoa sebagai Kawasan Konservasi Maritim. (lmc)