Dwi Yustiawati,S.E.: Pemberdayaan Perempuan Mampu Perkuat Ekonomi Keluarga
(Baliekbis.com), Potensi perempuan sangat besar, baik segi jumlah maupun kemampuan. “Kalau potensi ini bisa diberdayakan secara maksimal, maka perempuan akan mampu menopang kekuatan ekonomi keluarga selain perannya yang sangat vital sebagai ibu rumah tangga,” ungkap tokoh perempuan Nusa Penida yang juga Caleg DPRD Provinsi Bali dari PDIP No. 3 dapil Klungkung Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati,S.E., Jumat (8/3/2019).
Menurut Dwi Yustiawati, jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Pun kemampuannya juga tak kalah seperti di bidang ekonomi kreatif di antaranya kuliner, kerajinan dan potensi lainnya yang ada di lingkungannya. “Tak usah jauh-jauh, dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman karang kitri atau tanaman dalam pot akan memberikan pendapatan yang luamayan. Perempuan juga jago bertani,” jelasnya.
Permasalahan sekarang, adalah belum banyak potensi perempuan ini dikembangkan secara lebih profesional. Ini yang harus bisa dicarikan solusinya seperti dengan mengintensifkan lagi kelompok-kelompok perempuan di pedesaan. “Selanjutnya diberikan penyuluhan, keterampilan dan bila perlu permodalan untuk usaha yang bisa memanfaatkan potensi lokal,” tambah istri Ketut Leo seorang tokoh asli Nusa Penida yang banyak membantu pembangunan pura di daerahnya itu.
Menurut Dwi Yustiawati, daerah Nusa Penida memiliki berbagai sumber daya alam dengan nilai ekonomi tinggi. Contohnya rumput laut yang sudah sangat populer, kerajinan tenun, perkebunan serta perikanan. Dan kini sektor pariwisatanya yang menjadi primadona. Kalau kemampuan SDM dan sumber daya alam itu dimaksimalkan dan selajutnya bersinergi dengan pariwisata maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang sangat besar bagi Nusa Penida.
Dwi Yustiawati mengakui tantangan bagi kaum perempuan masih pada modal, serta ada sebagian yang masih belum berani memulai sebuah usaha. Ini yang perlu dimotivasi sehingga ke depannya perempuan tak perlu merasa kalah dibandingkan yang lain.
Nusa Penida dari segi wilayahnya lebih luas dibandingkan induknya Klungkung daratan. Artinya kalau wilayah ini bisa dikembangkan baik sektor pertanian maupun pariwisatanya tentu bisa memberi manfaat yang sangat besar. Apalagi pariwisata Nusa Penida yang terus bertumbuh akan memerlukan banyak produk pertanian. Jadi pembangunan Klungkung bisa seimbang dalam artian tidak hanya bertumpu pada pariwisata seperti pengembangan hotel semata, namun bisa dari sisi pertaniannya.
Di sisi lain Dwi Yustiawati mengakui kendala mendasar Nusa Penida masih pada keterbatasan pada ketersediaan air, listrik dan jalan. Namun ia yakin, dengan semangat dan tekad kuat seluruh komponen di Nusa Penida untuk memajukan daerahnya, ke depan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya akan lebih pesat sehingga meningkat kesejahterannya. (lmc)