Efektifkan Sisa Waktu, Tuntaskan Program Bali Mandara
(Baliekbis.com), Mengefektifkan sisa waktu pelaksanaan Bali Mandara Jilid II yang telah memasuki tahun terakhir, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak jajarannya menuntaskan berbagai program unggulan khususnya yang berkaitan dengan upaya penurunan angka kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Penekanan tersebut disampaikannya saat mengumpulkan pejabat Eselon I dan II di lingkungan Pemprov Bali, Selasa (14/11). Mengawali arahannya, Pastika yang didampingi Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun mengingatkan bahwa Tahun Anggaran 2017 akan segera berakhir. Untuk itu, Ia meminta jajarannya melakukan evaluasi terhadap berbagai program yang dilaksanakan tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya. “Coba lakukan evaluasi, apa yang sudah, belum dan akan dikerjakan dengan berpedoman pada RPJMD yang telah kita tetapkan,” ujarnya. Pada bagian lain, Pastika juga mengingatkan bahwa penuntasan Program Bali Mandara membutuhkan komitmen seluruh jajaran OPD di Lingkungan Pemprov Bali.
Jika dalam evaluasi didapati pekerjaan yang belum tuntas, Ia meminta jajarannya segera menyelesaikan. Sejumlah hal yang menjadi perhatiannya antara lain status Dirut RSUD Bali Mandara yang belum definitif, belum jelasnya pengelolaan TPA Suwung dan keberadaan sejumlah sekolah di Nusa Penida yang menerapkan sistem satu atap. “TPA Suwung harus segera tuntas, apa statusnya masih regional atau hanya Denpasar saja. Itu di Nusa Penida juga ada sejumlah sekolah satu atap, apa kita teruskan atau bagaimana,” imbuhnya. Masih terkait dengan pendidikan, Pastika juga mengingatkan sistem pembelajaran e-learning digarap serius sehingga bisa mulai terlaksana pada tahun 2018. Berikutnya, Gubernur Pastika juga meminta jajarannya mencermati keberlanjutan program yang potensial memicu munculnya pergunjingan seperti operasional Bus Sarbagita dan Program Bali Clean and Green. “Bus Sarbagita kita harus evaluasi tentang pengelolaan dan rute mana yang layak dipertahankan,” imbuhnya. Hal lain yang menurutnya harus segera dituntaskan adalah Pelabuhan Tanah Ampo dan Dermaga Gunaksa. Selain upaya penuntasan Program Bali Mandara, dalam pertemuan itu Pastika menyinggung isu pemerataan. Sejatinya, ujar Pastika, pelaksanaan berbagai program unggulan Bali Mandara telah diarahkan untuk mewujudkan menyeimbangkan pembangunan antara wilayah Bali Selatan, Utara, Timur dan Barat. Namun faktanya kesenjangan antar sektor, antar wilayah dan pendapatan perkapita masih butuh penanganan yang lebih optimal.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali Ir. I Putu Astawa memaparkan sejumlah capaian Program Bali Mandara. Ia mencatat, sejauh ini 53 persen indikator dalam RPJMD telah tercapai. Putu Astawa optimis, dengan kerja keras seluruh jajaran OPD di Lingkungan Pemprov Bali, target indikator akan dapat terpenuhi pada sisa waktu pelaksanaan Bali Mandara Jilid II. Selanjutnya, ia pun memaparkan progres capaian sejumlah program unggulan seperti bedah rumah, Simantri, Gerbangsadu, Desa Wisata, Pendidikan dan Kesehatan. Dia optimis, dengan anggaran yang telah dirancang pada tahun 2018, Program Bedah Rumah dan Simantri akan tuntas sesuai target RPJMD. “Program Gerbangsadu rata-rata berjalan dengan baik, demikian pula di sektor pendidikan kita punya SMAN/SMKN Bali Mandara,” imbuhnya. Menambahkan penjelasan Putu Astawa, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Drs. IB Ngurah Arda dan Kepala Badan Pendapatan I Made Santha menerangkan posisi keuangan dan terpenuhinya target pendapatan Tahun 2017. (apb)