Eko Cahyono: Besar Peran Perempuan Kembangkan Ekonomi Kreatif
(Baliekbis.com), Sebagian besar pelaku ekonomi kreatif seperti UKM yang melahirkan produk kreatif didirikan dan dikelola oleh kalangan perempuan.
“Ini artinya peran perempuan begitu besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi keluarga,” ungkap Pendiri Bali Ekonomi Creatif H.M. Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H., dalam keterangannya Kamis (22/11) di Denpasar.
Eko Cahyono yang juga Caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 2 dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini melihat potensi ekonomi kreatif ini sebagai salah satu upaya strategis untuk pemberdayaan perempuan di Bali agar tercipta kemandirian ekonomi di kalangan perempuan. “Dan sudah tentu akan semakin banyak lahir pengusaha perempuan yang tangguh dan berdaya saing global.
Ekonomi kreatif harus jadi motor penggerak pemberdayan perempuan di Bali. Kemandirian ekonomi di kalangan perempuan juga sebagai salah satu indikator penting mencapai kesejahteraan keluarga,” tambah Eko Cahyono.
Eko yang juga pernah mengabdi sebagai Tenaga Ahli Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menambahkan secara nasional ekonomi kreatif akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan besarnya peluang di sektor ekonomi kreatif dan potensi kreativitas masyarakat Bali, Eko Cahyono berharap lebih banyak perempuan yang terjun dan sukses di sektor ini.
Apalagi peluang untuk perempuan di terjun dan sukses di industri kreatif malah sangat prospektif dan terbuka lebar. Sebab peluang usaha di sektor ekonomi kreatif juga kebanyakan bisa berbasis home industry dan dikerjakan dari rumah sambil mengurus keluarga.
“Jadi pemerintah harus menggencarkan program edukasi dan meningkatkan kesadaran kalangan perempuan khususnya juga di pedesaan untuk berani menangkap peluang yang ada. Berani menjadi pelaku UKM di sektor ekonomi kreatif seperti jadi pengusaha fesyen, kuliner maupun kerajinan dan sub sektor ekonomi kreatif lainnya,” tegas penulis buku ekonomi bisnis “best seller” berjudul “Sukses Ada di Pikiran dan Infrastruktur Ekonomi” itu.
Dengan jumlah yang cukup besar, kaum perempuan di Indonesia khususnya juga Bali tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Mereka harus diperhitungkan sebagai penggerak ekonomi modern seperti ekonomi kreatif.
Data dari Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada lamannya depkop.go.id menunjukkan ada sekitar 46 juta lebih pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM). Yang cukup menggembirakan, 60 persennya adalah perempuan. Pada 2011, sebanyak 7,03 juta perempuan terjun aktif dalam ekonomi kreatif Indonesia, jumlah tersebut sekitar 52,33% dari total tenaga kerja di ekonomi kreatif. Pada 2016 meningkat hingga 9,42 juta jiwa, atau sekitar 55,74% dan keterlibatan perempuan di sektor ekonomi kreatif ini sebesar 53,86%. Sementara, pada sektor industri pada umumnya, komposisi pekerja perempuan hanya sekitar 37,16% dan laki-laki sebesar 62,84%. Pada tahun 2016 sektor ekonomi kreatif menyumbang PDB sebesar Rp 922,58 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13,47 persen. Tahun 2017 menyumbang Rp 990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen.
Sementara untuk tahun 2018 ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen. “Jadi sudah saatnya kalangan perempuan bangkit, berdaya dan mampu mandiri dengan menjadi wirausaha di sektor ekonomi kreatif. Kami di Bali Ekonomi Creatif siap membantu dan mendampingi pengembangan usaha ekonomi kreatif melalui berbagai program pelatihan dan asistensi manajemen,” pungkas Eko yang juga aktif sebagai konsultan ekonomi manajemen keuangan dan properti ini. (emc)