Ekonomi Digital Penyelamat Laju Investasi Indonesia
(Baliekbis.com), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyampaikan ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang menyelamatkan laju investasi internasional di Tanah Air.
“Pesatnya perkembangan ekonomi digital di beberapa sektor mengubah pola usaha dari offline menjadi online dan mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Tahun lalu, laju global FDI turun di kisaran 20%, akhir tahun ini hingga awal tahun ini kita sudah melihat investasi mulai kenceng lagi. Terima kasih atas kerja keras Menkominfo, ekonomi digital kita tumbuh dengan sangat pesat,” ujar Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong
usai gelaran Regional Investment Forum 2019 di Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Kepala BKPM menyebutkan salah satu sektor yang sangat terbantu dengan maraknya ekonomi digital adalah sektor pariwisata. Pariwisata menjadi salah satu mesin bagi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. “Satu di antara lima pekerjaan baru tercipta dari sektor pariwisata,” urainya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan investasi yang masuk dari
pariwisata saat ini tidak hanya hotel dan restoran. “Air BnB itu merupakan salah satu dampak
dari ekonomi digital yang semakin memudahkan investasi di sektor pariwisata,” paparnya.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia Soegeng menambahkan pendekatan yang
ditempuh BI dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital adalah menjaga keseimbangan
antara upaya menggali inovasi dan menjaga stabilitas.
“Dalam upaya menggali inovasi, BI akan mendorong promosi inovasi dalam ekonomi digital,
menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital,” lanjutnya.
Soegeng menambahkan dalam menjaga stabilitas, BI akan mendorong stabilitas ekonomi tetap
terjaga, mencegah tindak Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT),
dan mendorong perlindungan konsumen.
Tahun ini, tema RIF yang diusung adalah “Indonesia’s Digital Drive: Utilizing Digital Technology in Developing Regional and Tourism Investment Opportunities”. Tema ini sesuai dengan
perkembangan industri digital yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir.
Hingga Februari 2019, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.070 dengan pertumbuhan tertinggi di tiga sektor yaitu on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce. Tingginya angka pertumbuhan startup ini mendorong BKPM untuk mengubah konsep RIF tahun ini menjadi
berbeda, yaitu mengundang para perusahaan rintisan (startup). Setidaknya, ada 250 startup yang
hadir dalam perhelatan ini.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang juga hadir dalam kegiatan pitching sessions mengapresiasi ide-ide bisnis yang ditampilkan oleh startup yang ada. “Kami apresiasi upaya pemerintah pusat untuk memfasilitasi pertemuan startup dengan daerah, Jawa Timur sendiri siap untuk bekerja sama dengan startup yang dapat berdampak positif bagi perekonomian daerah,” pungkasnya.
Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Dari data APJII, pengguna internet di Indonesia
mencapai 143 juta atau 54% dari total populasi dengan jumlah pemilik smartphone dan mobile
internet mencapai 90 juta (statista). Riset Google dan Temasek juga menyebutkan market size
ekonomi digital Indonesia mencapai USD 27 miliar dan berpotensi menjadi USD 100 miliar pada tahun 2025. Dari aliran investasi asing per tahun di level USD 20-25 miliar, diperkirakan 10% disumbang dari sektor ekonomi digital. (bas)