Ekonomi Kreatif Angkat Potensi Pariwisata
(Baliekbis.com), Erupsi Gunung Agung sedang berlangsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Bali termasuk Denpasar. Apalagi erupsi Gunung Agung hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda meletus yang tentu secara Nasional sangat berdampak. Menurut pengamat ekonomi Prof. Ida Bagus Raka Suardana yang ditemui Selasa (12/12) mengatakan dampak pertumbuhan ekonomi yang sangat dirasakan di Kabupaten Badung, Denpasar, dan Gianyar karena menghandalkan dari industri pariwisata. Sementara yang paling sangat berdampak adalah Kabupaten Badung, karena 90 persen menghandalkan pariwisata.
Sementara Kota Denpasar dengan kebijakan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara lewat ekonomi kreatif angkat potensi pariwisata mampu menyelamatkan keberadaan UMKM, meski melambat namun dampaknya tidak besar seperti daerah lain. Denpasar dari segi pendapatan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) tidak begitu besar, namun mampu memunculkan ekonomi kreatif anak muda. Hal ini akan muncul dengan sendirinya diikuti perjuangan anak muda diberbagai bidang seperti dibidang kuliner, desain, film, dan lain sebagaianya akan muncul dengan sendirinya diikuti tantangan semakin besar. ‘’Kepala daerah baik bupati/walikota harus memiliki kreatifitas dengan mensejahterakan rakyatnya,’’ ujarnya. Rai mantra dan Jaya Negara telah berpikir Kota Denpasar dengan mendorong Badan Ekonomi Kreatif Denpasar serta langkah Orange Ekonomi telah didengungkan sejak lama. Tantangan berat karena maindset anak muda perlu dibangun, peran perguruan tinggi perlu terus dibangun karena perguruan tinggi menciptakan wirausaha baru, dengan peran pemerintah sebagai fasilitator untuk mendukung langkah ini. Berkaitan dengan hal itu, kota Denpasar yang telah memiliki modal, yaitu budaya dan banyak anak muda yang kreatif, tentunya bisa menjadi bagian orange economy yang diperhitungkan. Secara implementasi, kota Denpasar juga telah menghadirkan berbagai ruang kreatif dan inovatif melalui berbagai event, seperti Denpasar Festival, Denpasar TIK Festival, Mahabandana Budaya, Petinget Rahina Tumpek Landep, Sanur Village Festival, Revitalisasi Pasar Tradisional, hingga menggelar lomba Wirausaha Muda Denpasar. Ciri khas dan dinamis Denpasar sebagai Kota Kreatif selama ini adalah berbasis budaya unggulan, kaya inovasi, sinergi IT dan teknologi digital, dikembangkannya sumber daya terbarukan, dibangunnya multi nilai tambah secara ekonomi, sosial, edukasi, ekologi, dan kultural.
Sementara menurut Walikota Rai Mantra jenis Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Denpasar dari 16 Industri Kreatif yang ada dapat mengembangkan 4 Industri Kreatif yaitu Animasi, Fashion, kerajinan dan Layanan komputer & Piranti Lunak (Startup & Software).
Jumlah Tenaga Kerja yang terserap dari Ekonomi Kreatif adalah 19.471 orang. Pemasukan Dari Ekonomi Kreatif Kota Denpasar tahun 2016 PDRB berdasarkan harga berlaku lapangan Usaha sebesar 0.068 persen dengan laju pertumbuhan 0.031 persen. Disamping itu Rai Mantra juga menjelaskan Pemkot Denpasar telah memiliki program dalam menguatkan industri kreatif dari puncak kreatifitas ada di Denpasar Festival, serta pembangunan Taman Pemuda yang dikenal dengan Youth Park di Taman Lumintang sebagai langkah memberikan ruang kreatifitas kepada anak-anak muda. “Kita terus fokus pada penguatan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan ekonomi kreatif lewat penguatan-penguatan yang dilandasi kreativitas,” ujar Rai Mantra. (Pur)