Ekosistem Kendaraan Listrik Makin Kondusif, SPKLU Skema Franchising Kini Hadir di Bali
(Baliekbis.com), PT PLN (Persero) berkomitmen mendorong penggunaan energi rendah karbon yang ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk menggantikan energi fosil serta mengkampanyekan electrifying lifestyle dengan menggunakan kendaraan listrik.
Hal ini diungkapkan Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto dalam sambutannya saat meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang merupakan bentuk kerja sama dengan skema franchising bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., di Kantor Cabang Pembantu Crea Nusa Dua, Jumat (03/11).
Adi menyebutkan sampai dengan September 2022, tercatat 412 unit EV Charging Station (SPKLU) di Indonesia, dan dari data itu sebanyak 216 unit dikelola PLN dari total keseluruhan SPKLU yang tersebar di 120 lokasi.
“PLN hanya mengelola 52 persennya saja, selebihnya PLN berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga perkembangan ekosistem KBLBB di Indonesia ini bisa lebih cepat dan semakin kondusif,” terangnya.
Ia menambahkan, bentuk dukungan PLN atas rencana besar pemerintah dalam mengakselerasi implementasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yakni dengan menghadirkan skema usaha kerja sama penyediaan infrastruktur SPKLU berbasis Sharing Economy Model.
“Partner atau calon partner dapat menyediakan fasilitas pengisian listrik atau EV Charger, jasa operational dan maintenance, ataupun lokasi lahan SPKLU. Selain itu, model bisnis pengembangan penyediaan lainnya adalah dengan skema revenue sharing,” terang Adi.
Berbagai kelebihan dan manfaat menjadi partner penyedia SPKLU juga Adi beberkan, yakni partner tidak perlu memiliki Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), serta PLN telah menyediakan aplikasi digital Chrage.In yang mendukung kemudahan akses layanan EV Charging Station.
“Bagi badan usaha yang tertarik bekerjasama dengan PLN, kami memiliki portal layanan yang bisa diakses melalui website PLN yakni https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu,” tutupnya.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan pihaknya terus meningkatkan peran dalam mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik, salah satunya melalui percepatan pembangunan SPKLU. Pembangunan SPKLU ini sekaligus menjadi bukti keseriusan korporasi dalam mendukung pemerintah di hadapan para tamu anggota G20, di mana Indonesia memegang posisi Presidensi.
“Pembangunan SPKLU tersebut merupakan langkah nyata BNI untuk mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia yang akan berdampak positif untuk lingkungan,” ujar Royke.
Adapun unit SPKLU yang diresmikan tersebut memiliki tiga jenis charger yaitu tipe AC dengan daya 22 kilo Watt (kW), DC CHAdeMo dengan daya 25 kW, dan DC CCS2 dengan daya 25 kW. Tipe DC CCS2 biasanya digunakan untuk mobil listrik keluaran pabrikan Eropa, sedangkan tipe DC CHAdeMo untuk mobil listrik keluaran pabrikan Japan, adapun tipe AC dapat di gunakan untuk seluruh tipe kendaran dengan pengisian lambat.
Tidak hanya itu, pada peresmian SPKLU kali ini, BNI juga menghadirkan kemudahan kepemilikan Kendaraan Listrik melalui pembiayaan consumer BNI dan pembiayaan melalui anak usaha BNI yaitu BNI Multifinance. (ist)