Eksplorasi Plastik dan Krisis Lingkungan dalam Pameran Karya Visual ISI Denpasar
(Baliekbis.com), Eksistensi material plastik dimulai dari penemuan Alexander Parkes pada tahun 1862, yang pertama kali memperkenalkan bahan plastik kepada publik di Pameran Internasional di London. Pada tahun 1907, Leo Baekeland menemukan Bakelite (nama yang diambil dari namanya), sebuah bahan untuk bola biliar yang sebelumnya terbuat dari gading gajah. Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China. Negara ini menghadapi krisis polusi sampah plastik yang parah, dengan sekitar 346.500 ton sampah plastik masuk ke lautan setiap tahunnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia menelan mikroplastik sekitar 13 gram per bulan, menjadikannya negara kedua terbesar di dunia setelah Malaysia, yang mengkonsumsi sekitar 15 gram per bulan. Negara-negara lain dalam daftar ini adalah Mesir, Filipina, Vietnam, dan Laos, yang menempati posisi lima besar.
Fenomena ini menjadi dasar bagi karya visual Ida Bagus Putra Adnyana dalam pameran dan ujian tesis Program Magister ISI Denpasar yang diadakan pada 27 Desember di Kopi Bali House Sanur. Pameran ini dibuka oleh Koordinator Program Studi Seni Program Magister, Prof. Dr. Drs. I Wayan Mudra, M.Sn.
Karya visual yang dipamerkan merupakan genre postphotography, yang menggabungkan berbagai elemen kreativitas seperti seni suara, pencahayaan, aroma, serta teknik digital. Salah satu elemen yang dihadirkan dalam karya ini adalah instalasi sampah plastik. Dalam karya dua dimensi juga terdapat elemen tiga dimensi. Salah satu karya menarik berjudul Akhirnya ke Laut, menampilkan sosok gadis cantik yang memegang alat musik tiup di dalam bingkai jendela, sementara tembok di belakangnya dihiasi mural yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence), menampilkan sosok tengkorak yang memainkan alat musik tiup sambil duduk di atas perahu yang penuh dengan sampah plastik. Selain itu, Ida Bagus Putra Adnyana juga menampilkan miniatur perahu kayu yang penuh dengan sampah plastik dan dua tengkorak mainan, yang memberikan dimensi berbeda pada karya dua dimensi dan tiga dimensi.
Tesis ini dibimbing oleh Dr. I Made Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn., sebagai pembimbing utama, dengan Dr. I Nyoman Suardina, S.Sn., M.Sn., sebagai pembimbing pendamping, serta dewan penguji yang terdiri dari Dr. Drs. I Ketut Muka P., M.Si., Dr. Drs. I Nengah Wirakesuma, M.Sn., dan Prof. Dr. Drs. Wayan Swandi, M.Si., yang menyatakan bahwa ujian tesis berjalan dengan baik dan lancar. Pameran ini juga dihadiri oleh kartunis senior Jango, arsitek ternama Popo Danes, serta pengusaha restoran dan kopi Wirawan Tjahjadi, yang banyak memajang karya seni lukis kopi di galeri miliknya. AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM (2014–2019), juga hadir untuk menyaksikan pameran ini.
Leave a Reply