EM4 Indonesia Terbaik di Dunia, PT SLP Siap Bermitra dengan Perguruan Tinggi
(Baliekbis.com), Produksi pupuk cair dengan teknologi Effective Microorganisme (EM4) di Indonesia yang satu-satunya ada di Bali dari segi sistem pemasaran merupakan yang terbaik di antara sekitar 160 negara di belahan dunia yang menerapkan pupuk ramah lingkungan.
Namun, dari segi kualitas produksi, Indonesia harus belajar banyak dari pengelola EM di luar negeri, khususnya untuk tim jaringan kerja sama EMRO ( EM Research Organization) Jepang dan APNAN (Asia Pasific Natural Agriculture Network) Thailand,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir Gede Ngurah Wididana, M. Agr didampingi Wakil Direktur, Ir. H Agus Urson Hadi Pramono pada Rapat Kerja Nasional di Denpasar, Rabu (22/1).
Untuk meningkatkan kualitas produksi EM, PT Songgo Langit Persada (PT SLP) harus tetap menjalin kerja sama dan kemitraan dengan Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan setempat. Selain itu memperbanyak melakukan penelitian dan pengkajian tentang aflikasi produk di lapangan.
Semua proses penelitian dan pengkajian yang melibatkan kalangan perguruan tinggi itu dibuatkan kaset pandang dengar (video) yang selanjutnya dimuat di media sosial (medsos) sehingga mampu menjadi media informasi dan promosi pupuk ramah lingkungan, sehingga pemasarannya menjadi lebih baik dan lancar di masa-masa mendatang.
Pak Oles di hadapan kepala cabang dari berbagai daerah di Indonesia itu mengingatkan memasuki tahun 2020 lebih mengintensifkan penanganan masalah pajak, karena 10 tahun ke depan hal itu harus dilakukan secara transparan. “Masalah pajak dapat diterapkan di perusahaan dengan baik, termasuk penghasilan karyawan,” ujar Pak Oles seraya mengingatkan, untuk senantiasa meningkatkan produksi EM4 yang berkualitas sebagai modal memenangkan persaingan yang semakin ketat.
Perluasan pabrik EM di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali untuk mendukung produksi pabrik di Desa Bantas, Kabupaten Tabanan dan pabrik di Bojong, Depok, Jawa Barat. “Dengan penambahan kafasitas produksi diharapkan kita mempunyai cadangan untuk kebutuhan pasar minimal sebulan ke depan, sehingga jika ada permintaan yang melonjak langsung dapat dipenuhi, tanpa harus meninggu proses produksi terlebih dulu,” ujar Wakil Direktur, Ir H Agus Urson Hadi Pramono.
Ia mengharapkan perluasan pabrik Bengkel, Buleleng segera bisa beroperasi, pegawai dapat melakukan lembur, jika perlu menambah karyawan sehingga mempunyai cadangan mata dagangan pupuk cair untuk satu bulan ke depan. Produksi pupuk EM juga dilakukan seimbang antara pupuk cair untuk keburuhan pertanian, peternakan dan perikanan, karena permintaan EM untuk peternakan dan perikanan belakangan ini mulai meningkat.
Pak Oles dan Agus Urson pada kesempatan itu memberikan apresiasi atas penjualan pupuk cair EM4 dalam tahun 2019 atas penjualan di tiap cabang yang umumnya melampaui sasaran, bahkan ada cabang pemasaran yang mencapai 200 persen.
Realisasi penjualan pupuk ramah lingkungan untuk mendukung pertanian organik itu berkat kerja keras, disiplin dan dedikasi seluruh karyawan dalam pemasarkan produk untuk pertanian, perikanan dan peternakan.
Prestasi yang telah dicapai itu diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam tahun 2020. Keberhasilan dalam memasarkan pupuk EM4 untuk pertanian organik itu menunjukkan jumlah konsumen yang semakin meningkat dan sangat membutuhkan produk yang ramah lingkungan.
“Terima kasih kepada konsumen setia di seluruh Indonesia dan kepada tim produksi, pemasaran, informasi dan keuangan atas kerja keras dan hatinya yang mantap dalam mengembangkan produk EM4,” ujar Pak Oles. (ist)