Empat Tim Terbaik NUDC 2020 Siap Ikuti Ajang WUDC 2021 di Korea Selatan
(Baliekbis.com), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) telah sukses menyelenggarakan National University Debating Championship (NUDC) 2020 melalui dalam jaringan (daring) pada 24 s.d. 30 September 2020. Empat tim terbaik kategori Open-Draw NUDC 2020 akan diprioritaskan mewakili Indonesia mengikuti debat tingkat dunia pada ajang World University Debating Championship (WUDC) di Seoul, Korea Selatan, pada Juli 2021. Empat tim tersebut antara lain Universitas Tanjungpura dari Kalimantan Barat sebagai terbaik pertama, Universitas Gadjah Mada, DI Yogyakarta sebagai terbaik kedua, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, dan Universitas Katolik Parahyangan, Jawa Barat sebagai terbaik ketiga.
Sekretaris Jenderal, Kemendikbud, Ainun Na’im menyampaikan selamat kepada para pemenang atas prestasinya khususnya bagi perguruan tinggi yang ada di luar jawa. “Selamat kepada semua peserta dan khususnya bagi para juara. Saya menghargai bahwa sekarang ada juara yang datang dari luar pulau Jawa. Ini menunjukkan bahwa pembangunan kita semakin merata dimana ada dua perguruan tinggi dari luar jawa dan dua perguruan tinggi dari jawa menjadi juara,” disampaikan Ainun saat acara penutupan NUDC 2020, di Bogor, Selasa malam (29/09/2020).
Selain meningkatkan rasa percaya diri peserta, Ainun mengatakan, ajang NUDC ini penting karena berkaitan dengan keterampilan berbicara, beragumentasi, dan berdiskusi untuk menemukan sesuatu yang terbaik. “Skill ini saya yakin akan menjadi bagian dari berkal yang penting bagi adik-adik mahasiswa untuk mengembangkan diri lebih lanjur dan berkarir dan nantinya berkontribusi dalam kehidupan masyarakat,” ujar Ainun.
Peserta NUDC 2020 berjumlah 112 tim yang merupakan mahasiswa aktif program Sarjana atau Diploma perguruan tinggi perwakilan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah I – XV di Indonesia. Setiap tim terdiri atas dua orang debater dan satu orang calon juri yang dikirim oleh perguruan tinggi dan melekat pada tim untuk diikutkan dalam akreditasi sehingga total peserta pada NUDC 2020 sebanyak 336 peserta.
Seluruh tim mengikuti preliminary rounds atau babak penyisihan. Tiga puluh dua tim terbaik akan melanjutkan ke octofinal rounds untuk diambil enam belas tim terbaik pada babak perempat final. Selanjutnya pada perempat final diambil delapan tim terbaik yang akan melanjutkan debat pada semi final. Empat tim terbaik yang berlaga pada grand final akan melaju pada ajang debat internasional WUDC di Korea Selatan.
Selain kategori open, terdapat juga kategori novice atau kategori babak eliminasi yang bisa diikuti oleh peserta yang memenuhi kriteria novice yaitu telah mengikuti lomba debat nasional atau internasional namun belum pernah juara. Empat tim terbaik pada kategori novice adalah Universitas Katolik Soegijapranata sebagai terbaik pertama, Universitas Udayana sebagai terbaik kedua, Universitas Lampung dan Universitas Mulawarman sebagai terbaik ketiga.
Sementara itu, terdapat liam belas peserta terbaik kategori open dan novice. Berikut adalah terbaik pertama sampai terbaik ke-15 kategori novice yaitu Bi Asma Taroa Kasipahu dari Universitas Mataram, Nurhanifa Lubis dari Universitas Negeri Medan, Andre Agusti Wijaya dari Universitas Lampung, Manda Bagaskara dari Unversitas Lampung, Jimmy Christofer dari Universitas Katolik Soegijapranata, Dhea Retno Khaliza dari Universitas Teknokrat Indonesia, Samuel Lorent dari Universitas Multimedia Nusantara, La Ode Rifaldi Nedan dari Universitas Presiden, Roza Damayanti Almasus Puteri dari Universitas Negeri Malang, Nico Fernando Tan dari Institut Bisnis Informasi Teknologi dan Bisnis, Zulkarnain dari Universitas Muhammadiyah Malang, Rifqi Favian Anargya dari Universitas Mulawarman, Nafila maulina Priyanto dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Dini Satrina dari Universitas Syiah Kuala, serta Ayu Bintang Rena dari Universitas Udayana.
Selanjutnya, terbaik pertama sampai terbaik ke-15 kategori open yaitu Muhammad Rizki Akbar Lubis dari Universitas Gadjah Mada, Muhammad Zufar Farhan Zuhdi dari Universitas Gadjah Mada, Audrina dari Institut Teknologi Bandung, Eugenia Leonetta dari Universitas Indonesia, Joshua Chang dari Universitas Kristen Petra, Mutiara Noverita Arumdapta dari Universitas Diponegoro, Felix Kurniawan dari Universitas Bina Nusantara, Fakhri Al Mughni dari Institut Teknologi Bandung, Mathew Adith Sagito dari Universitas Katolik Parahyangan, Ida Ayu Laksmi Anjali dari Universitas Surabaya, Cheryl Michelin Pangestu dari Universitas Katolik Parahyangan, Reynaldo Arya dari Universitas Presiden, Charaqua Vania Rawladji dari Universitas Kristen Petra, Amos Fischel Andoko dari Universitas Diponegoro, Farah Ashila Balqis Siregar dari Universitas Indonesia.
Dengan menggunakan format debat parlemen, NUDC 2020 menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Inggris, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang dialami suatu masyarakat atau bangsa. Mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.
Salah satu juri dari Universitas Bina Nusantara, Agnes menjelaskan bagaimana penilaian juri sehingga Universitas Tanjungpura keluar sebagai juara. Agnes mengatakan tim dari Universitas Tanjungpura memberikan konstektualisasi dalam debat yang lebih jelas dan ada penjelasan lebih lanjut aktor dalam debat itu seperti apa. “Dibandingkan dengan tim yang lainnya tidak mengkarakterisasi dengan karakter yang kuat akhirnya argumennya tim ini berhasil untuk memenangkan debat ini,” tutur Agnes. (ist)