Fasos Menyusut, Penghuni Perumahan Taman Griya Jimbaran Protes Pengembang
(Baliekbis.com), Puluhan penghuni perumahan Taman Griya Jimbaran protes. Pasalnya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) rumah yang mereka huni sejak tahum 2013 sampai sekarang belum terbit.
Kekesalan warga makim bertambah menyusul tidak jelasnya nasib fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) di komplek perumahan berpenghuni 102 warga itu. “Sebagian fasos bahkan telah dialihfungsikan jadi vila,” jelas Ketua Perumahan Taman Griya Edison usai pertemuan antara penghuni perumahan dengan pengembang Tropical Residence, Jumat (12/1) di Tropical Group Jimbaran.
Menurut Edison, kecurigaan warga atas menyusutnya fasos setelah berdirinya vila di tanah lapangan yang awalnya dijadikan fasos. Warga juga curiga karena bertambahnya rumah di dalam komplek tersebut. “Awalnya rumah yang kami catat 102 unit. Namun belakangan ada 125 unit. Ada dugaan penambahan itu karena beralihnya fasilitas tersebut,” tambah Edison. Dijelaskan dari 102 rumah yang ia catat, sebagian besar belum memiliki IMB. “Baru 28 yang ada IMB-nya,” ujarnya.
Salah salah seorang penghuni perumahan Wayan Mudita minta pengembang segera menyelesaikan tanggung jawabnya baik menyangkut IMB yang molor serta kejelasan luas fasum dan fasos. “Sebab karena tak adanya IMB, warga sulit melakukan transaksi seperti terkait urusan kredit dengan perbankan,” jelas pengacara senior ini.
Mudita juga minta kejelasan fasos dan fasum segera dituntaskan. “Kami tidak mengancam, tapi kalau sampai fasilitas untuk penghuni yang luasnya sekitar 25 are itu tak ada, kita akan tempuh jalur hukum. Fasilitas bagi warga itu sangat penting,” jelas nya dengan nada tinggi.
Sementara perwakilan pengembang Putu Suastama selaku legal mengatakan sesuai hasil pertemuan itu, pihaknya akan segera menindaklanjutinya.”””Kita akan membahasnya lagi pada 26 Januari nanti,” ujar Suastama singkat. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, terungkap kelambatan penyelesaian IMB salah satunya karena adanya pergantian konsultan sehingga terjadi wanprestasi.
Di sisi lain penghuni perumahan mengaku sangsi dengan itikad pengembang mengurus IMB. Sebab selama ini warga hanya diberi janji, namun tak ada progres. “Ini karena kita yang mendesak digelarnya pertemuan,” jelas warga. Warga perumahan juga minta paling lambat tahun 2019 ini, masalah di perumahan itu bisa diselesaikan. (bas)