Festival Carik, “Melajah Sambil Melali Lincak-Lincak”
(Baliekbis.com), Berbagai kegiatan digelar jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar dalam mengisi hari libur siswa sekolah. Dari kegiatan mengasah mental, seni budaya, hingga kegiatan out bound. Festival Carik salah salah kegiatan mengisi libur sekolah yang diadakan oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Kota Denpasar yang tahun ini yang diikuti siswa dari Taman Kanak-Kanak hingga SMP. Kegiatan dibuka Kadis Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, Selasa (20/6) di Ekowisata Subak Sembung Peguyangan.
I Gede Ambara Putra mengatakan Festival Carik ini untuk memperkenalkan generasi muda akan suasana persawahan dan apa saja aktivitas yang ada di carik (sawah) dengan berbagai bidang pertanian yang ada di dalamnya. Disamping itu mengedukasi anak-anak akan pentingnya pertanian, seperti istilah Balinya “Ngajak Cenik-Cenike Melajah Sambil Melali Lincak-Lincak di Carik” (Mengajak Anak-Anak untuk Belajar sambil Bermain di Sawah). Menurut Ambara anak-anak jaman sekarang sedikit yang mengetahui keberadaan sawah dan fungsinya. Apa lagi generasi sekarang sejak kecil sudah mengenal “gadget” (perangkat elektonik) dan game yang ada di handphone maupun tablet digital, yang dapat membuat anak-anak kurang rasa sosialisasi antara sesama dan lingkungan sekitar. Dengan diadakannya Festival Carik ini di harapkan anak-anak bisa mengetahui cara memeliharan lingkungan yang baik, secara otomatis kita bisa menikmati udara bersih dan alam yang indah, apa lagi di daerah Perkotaan seperti ini.
Ambara juga menjelaskan Festival Carik diadakan selama dua hari dari tanggal 20 sampai 21 Juni 2017. Kegiatan di bagi menjadi dua katagori, yakni hari pertama khusus anak-anak TK, SD dan SMP yang diikuti 100 lebih anak-anak dari seluruh Kecamatan se-Kota Denpasar. Hari kedua diikuti khusus remaja dari SMA dan Sekaa Teruna Teruni (STT) di Denpasar. Adapun lomba-lomba yang diadakan dalam Festival Carik ini meliputi lomba Menanam Padi, Menangkap Bebek (itik), Menagkap Belut, memindahkan tanaman kedalam pot dan bahkan ada lomba foto selfie dengan sapi. Selain lomba ada juga kegiatan edukasi mengenai pengolahan coklat, pengolahan sayuran menjadi ice cream dan demo pengolahan tanah secara tradisional. Dan yang paling penting acara ini gratis tanpa di pungut biaya apapun. Salah seorang peserta Ni Putu Meera Ananda, Siswa Kelas II SMPN 10 Denpasar mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan lomba-lomba di sawah ini. “Saya sangat senang dengan kegiatan lomba seperti ini, apalagi ini kali pertamnnya saya merasakan bagaimana cara menanam padi di sawah dengan benar, ternyata susah-susah gampang”, ungkapnya. (ays’).