Festival Payangan ke-2 Resmi Dibuka
(Baliekbis.com), Pembangunan Gianyar semestinya sudah mulai merata hingga ke berbagai kecamatan dan desa, tidak fokus di satu kecamatan saja sehingga pembangunan mampu membuat keadilan yang merata sejalan dengan program semesta berencana Pemerintah Pusat. Hal tersebut diungkapkan Bupati Gianyar, Made Mahayastra saat membuka Festival Payangan ke-2, di Areal Taman Pahlawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu (28/10) lalu.
Lebih lanjut, Made Mahayastra mengatakan Festival Payangan ke-2 juga dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda ke-90. Festival ini merupakan ajang adu prestasi pemuda Payangan, bukan berarti mengesampingkan peran orang tua selaku pembina sekaligus pengayom. Potensi Payangan tidak saja sebagai daerah Pariwisata, pada dasarnya daerah Payangan merupakan kawasan pertanian dan peternakan. Kedepan, festival ini tidak saja akan menonjolkan kreatifitas seniman maupun budayawan, “Saya berharap kedepan festival ini bisa sangat berguna bagi para petani dan peternak, dengan melaksanakan lomba Sapi terbesar dan sebagainya, sehingga para petani bisa siap-siap dari sekarang, ”papar Mahayastra.
Lebih lanjut, ia mengatakan terima kasih atas kinerja jajaran panitia, masyarakat Payangan serta seluruh komponen masyarakat Gianyar, sehingga festival bisa berjalan dengan baik. Disamping adu ide dan gagasan, para seniman saat Festival Payangan ke-2 juga diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas dan menjadi ujung tombak pelestarian seni dan budayadi Gianyar. Disisi lain, festival ini juga diharapkan mampu meningkatkan kunjungan Pariwisata ke Gianyar. Dengan begitu, kehidupan berkesenian mampu menunjang kesejahtraan masyarakat. “Saya berharap para camat membuat trobosan yang mampu membuat agenda rutin seperti Festival Payangan, Festival Lebih, Festival Suwat dan festival lain di Gianyar,” cetusnya.
Ketua Panitia Festival Payangan ke-2, I Nyoman Darma mengatakan, Festival Payangan ke-2 dilaksanakan selama 6 hari, dimulai Minggu (28)10) hingga ditutup Jumat (2/11) mendatang. Pada saat pembukaan dilaksanakan pelbagai penampilan Baleganjur asal 9 desa se-Kecamatan Payangan. Pembukaan juga diawali dengan mengibaran bendera, baris berbaris, pawai obor yang dibawakan anak-anak remaja Payangan. Dilanjutkan menarikan Tari Rejang Sari yang dibawakan 125 ibu-ibu PKK se-Kecamatan Payangan dan Penampilan Yel-yel PKK Kabupaten Gianyar yang mampu meraih juara nasional. Selanjutnya, dipentaskan secara bergilir duta masing-masing desa, urutan pertama, Sekaa Baleganjur Desa Melinggih, lanjut Desa Bukian, Desa Puhu, Desa Bresela, Desa Buahan, Desa Melinggih Klod, Desa Klusa, Desa Buahan Kaja dan terakhir duta Desa Kerta. “Mereka tampil membawakan cerita kehidupan desa mereka yang digarap menjadi sebuah tabuh dan gerak tari Baleganjur,”papar Darma.
Selanjutnya, setiap malam hingga penutupan akan selalu dihibur ratusan seniman muda Payangan, mulai tari bebarongan hingga tari lepas. Ia berharap aktifitas ini mengurangi aktifitas negatif yang dilakukan generasi muda sekarang, sehingga secara langsung mampu mendidik pemuda sesuai semangat dan cita-cita 28 Oktober 1908. Festival Payangan ke-2 dihadiri pejabat dilingkungan OPD Kabupaten Ganyar dan mereka langsung membeli beberapa lukisan yang dipamerkan seniman lukis asal Payangan. (suar)