FKH Unud Bekerja Sama dengan AFKHI dan FAO Gelar Percontohan Konsep One Health dalam Penanganan Rabies
(Baliekbis.com), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) dan Food and Agriculture Organization (FAO) bekerja sama dengan Walikota Denpasar, Dinas Pertanian dan Pangan, Kelurahan Sanur, Program Dharma, Yayasan Bali Animal Welfare Association, GoChip, serta masyarakat Kelurahan Sanur melaksanakan percontohan implementasi konsep One Health dalam penanggulangan rabies di masyarakat. Kegiatan berlangsung pada hari Jumat (24/6) bertempat di Balai Sambangan Lingkungan Pasekuta Kelurahan Sanur Denpasar Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengenalkan dan mendemonstrasikan kepada mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan mengenai konsep one health secara langsung di masyarakat dalam upaya menanggulangi penyakit zoonosis yang dalam hal ini penyakit rabies.
Konsep one health yang dilaksanakan adalah melakukan komunikasi, koordinasi dan kerja sama antarinstitusi dalam penanggulangan rabies. Kerja sama ini dapat terlaksana karena seluruh kolaborator sudah memahami bahwa permasalahan penyakit zoonosis sebagai permasalahan bersama yang tidak bisa dipisah-pisahkan, dimana penyakit pada manusia, hewan dan lingkungan menjadi satu kesatuan yang harus ditangani bersama.
Masing-masing instansi profesional memberikan kemampuan terbaiknya pada kegiatan ini. Mahasiswa dari FKH Unud melakukan edukasi dan sosialisasi akan bahaya rabies, tatacara pertolongan pertama bila mengalami kasus gigitan hewan penular rabies, pentingnya merawat hewan kesayangan, pentingnya vaksinasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. Wali Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian dan Pangan menerjunkan tim vaksinasi rabies untuk meningkatkan coverage vaksinasi.
Program Dharma dan Kelurahan Sanur menerjunkan tim kader rabiesnya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi, mendata serta mengedukasi masyarakat. Yayasan BAWA menurunkan tim steriliasinya untuk melakukan manajemen kontrol populasi HPR.
Sementara Yayasan GoHip memberikan pelayanan pemasangan microchip pada HPR yang tersterlil untuk memudahkan pendataan. Pada kegiatan ini berhasil divaksinasi sebanyak 68 ekor HPR, dan 24 ekor anjing tersteril yang terdiri dari 13 betina dan 11 jantan.
Drh. Kadek Karang dari FKH Unud yang merupakan ketua panitia pelaksanaan program ini menyampaikan bahwa kegiatan sejenis ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Di kampus mereka sudah diajarkan teori, dan dengan mengikuti program langsung seperti ini,” ujar beliau. Sebagai penutup drh. Karang menyatakan bahwa dengan mengikuti langsung mahasiswa akan betul-betul paham konsep one health memang bermanfaat dan membuat penanggulangan zoonosis menjadi lebih mudah.
(sumber: www.unud.ac.id)