Flourishing Buddhist Center Tebar 50 Ribu Benih Bandeng
(Baliekbis.com), 50 ribu benih ikan bandeng dilepaskan oleh Komunitas Flourishing Buddhist Center ke habitatnya di Dermaga Wisata, Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu (1/7). Penebaran ikan ini merupakan rangkaian acara pemaparan Dharma Caoto dan Yenkung yang digelar di Bhumiku, Denpasar (30/6) dipimpin Yang Mulia Ven Passang Rin Poche dari Tibet. “Tujuan dari acara ini untuk kebersamaan dalam melakukan kebaikan,” ujar salah seorang panitia, Sumanto Tjahaja saat ditemui dari lokasi. Ia menjelaskan, melakukan kebaikan bukan hanya kepada leluhur yang telah meninggal, namun masih berada di alam transisi (alam bardo) itu bisa terlahir di alam yang berbahagia, dan acara ini namanya acara Caoto. Sedangkan acara Yenkung itu juga bagi mahluk-mahluk yang tidak kelihatan juga terbebas dari penderitaan.
“Karena dengan mantra-mantra yang kita bacakan dan dibakar dalam bentuk asap, mereka bisa menghirup asap tersebut sebagai bentuk kebahagiaan,” tuturnya. Dengan adanya welas kasih dalam melakukan ritual para leluhur yang telah meninggal juga bisa merasakan kebahagiaan. “Selain membantu alam yang ada di bawah kita, sebenarnya kita juga membantu diri kita,” jelas Sumanto. Pasalnya, dengan melakukan pahala kebaikan maka otomatis akan mengurangi keserakahan dan kebodohan bathin serta kebencian yang ada di dalam diri kita akan terkikis. “Dengan terkikisnya hal-hal negatif, tentu akan menimbulkan welas asih, halangan kita, sehingga akan ada pahala,” sebutnya lagi.
Hilangnya hal negatif dalam tubuh manusia dipercaya akan menimbulkan kelancaran dalam usaha, keluarga yang bahagia dan harmonis, serta kesehatan yang prima. “Acara yang kita gelar dari kemarin (Sabtu -red) diikuti sekitar 300 lebih umat, dan itu memang jumlah itu merupakan target kita. Apalagi acara ini baru pertama kali dilaksanakan di Bali,” imbuh Sumanto. Namun ia berharap kegiatan semacam ini tiap tahunnya bisa terus dilaksanakan. Dan ia yakin umat yang datang akan lebih banyak lagi. “Imbas dari kegiatan ini kan bisa kita rasakan, yang awalnya hanya angin, mulai turun hujan, pun Gunung Agung memperlihatkan kegagahannya dengan mengeluarkan mineralnya, meski tidak banyak. Itulah tanda-tanda kehidupan,” tandasnya seraya menyampaikan itu merupakan tanda-tanda alam mendukung kegiatan ini. “Semua berkat dari yang maha kuasa dimana suatu kebaikan akan mendatangkan kebahagiaan bagi semua,” tutupnya.(afb)