Gandeng Aparat Edukasi Warga, Dr. Mangku Pastika Puji Keseriusan Badung Tangani Sampah
(Baliekbis.com), Sampah sampai saat ini menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi Bali. Karena itu berbagai upaya untuk mengurangi sampah yang volumenya terus bertambah harus dilakukan secara serius dan bersama-sama.
“Saya puji Pemkab Badung yang sudah bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan persoalan sampah dengan berbagai upaya, baik melibatkan aparatnya maupun mengikutsertakan masyarakat. Bahkan mengajak unsur TNI dan Polri turut mengedukasi masyarakat,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat kegiatan Reses ke PDU Mengwitani Badung, Jumat (26/7).
Dalam Reses dengan tema “PDU Mengwitani: Upaya Penanganan Sampah Berkelanjutan”, Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Drs. I Wayan Puja,MSi. bersama staf.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Drs. I Wayan Puja, Badung saat ini menghasilkan sekitar 550-600 ton sampah per hari. Sebagian besar sudah diolah di TPS3R, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani dan Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani, Kecamatan Mengwi.
“Sehingga sampah yang seharusnya dibawa ke TPA Suwung hanya sekitar 250 ton per hari. Sebagian sudah ditangani di PDU ini,” jelasnya.
PDU Mengwitani memiliki delapan unit incinerator yang mengolah sampah yang masuk. Incinerator ini memproses material organik melalui proses pembakaran. Alat ini dinilai efisien sehingga akan ditingkatkan jumlahnya.
Namun menurut Puja masih ada sejumlah kendala di lapangan seperti alat berat (crane) yang tidak bisa masuk lokasi. Di sisi lain, masih ada masyarakat yang masih membuang sampah di perairan umum yang berdampak pada pencemaran.
Menurut Mangku Pastika, dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, masalah sampah ini akan lebih cepat teratasi. “Saya tertarik cara mengedukasi masyarakat dengan meminta bantuan Babinsa dan Babinkamtimas dan TNI-Polri untuk membantu pemda ke depannya dalam menyelesaikan masalah sampah dari sumbernya,” tambah Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Dengan diolah langsung dari sumbernya, maka apa yang dikerjakan dari TPST itu tidak perlu sampai dioper ke TPA. Apalagi kondisi TPA Suwung, ada masalah pembiayaan dan sumber daya untuk ngurus sampah yang banyak itu.
“Jadi masyarakat diharapkan kesadarannya mengurangi sampah (reduce), lalu digunakan kembali (reuse) kalau bisa pakai gelas ya pakai gelas jangan gelas plastik sekali pakai,” ujar Mangku Pastika. (bas)