Gathering PLN-Pelanggan di Jembrana, Bupati Artha: Tinggal Empat KK Belum Miliki Listrik
(Baliekbis.com), Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan saat ini dari 324.247 warganya yang tersebar di 41 desa hanya tinggal empat KK yang belum memiliki listrik sendiri. Mereka ini masih menyambung listrik dari keluarga terdekatnya.
Karena itu Bupati Artha mengaku sangat mendukung langkah PLN Distribusi Bali melakukan terobosan daerahnya untuk meningkatkan layanan kelistrikan serta membantu warga yang belum memiliki listrik sendiri. “Saya sangat mengapresiasi langkah PLN untuk membantu warga kami yang belum memiliki listrik ini dengan memberi kemudahan,” jelas Bupati Artha di sela-sela acara Customer & Stakeholders Gathering PT PLN (Pesero) Distribusi Bali Area Bali Utara ” Sinergi PLN Bersama Stakeholders Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Bali” yang digelar di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jembrana Sabtu (15/9) sore.
Selain membantu warga yang belum memiliki listrik sendiri, bupati juga menyambut baik rencana PLN akan mengembangkan pembangkit listrik PLTS yang ramah lingkungan. Dikatakan kehadiran PLN selain menjamin ketersediaan listrik, juga diharapkan dapat membantu pengembangan UMKM agar naik kelas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, membantu pemasaran hasil produksinya serta peningkatan kapasitas sumber daya manusianya. Sehingga dengan berkembangnya UMKM serta investasi produksi, bisnis dan perumahan maka perekonomian daerah bisa terdongkrak dan visi Kabupaten Jembrana untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan perekonomian dan profesionalisme sumber daya manusia yang dilandasi semangat kebersamaan, kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat dapat terwujud.
General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa di sela-sela acara gathering tersebut mengatakan seluruh desa di Bali kini sudah dilistriki PLN. “Kalau rasio elektrifikasinya sudah hampir 100 persen. Hanya tinggal 114 KK di Bali yang belum memiliki listrik sendiri. Mereka ini masih nyambung aliran listrik dari keluarga dan tetangganya,” jelasnya. Terhadap 113 KK termasuk di antaranya 10 KK yang lokasinya terbilang sulit, pihaknya akan secepatnya bisa memenuhinya. Bahkan bagi warga miskin akan dibantu sehingga mereka bisa memiliki listrik sendiri. Untuk 10 KK yang medannya sulit nantinya akan diupayakan dengan solar energy.
Di sisi lain GM PLN Distribusi Bali itu mengatakan pihaknya sudah sempat menemui Gubernur Bali Wayan Koster terkait rencana penambahan pembangkit untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik ke depannya. “Pak Gubernur sepakat untuk pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan namun jangan sampai membebani dari sisi harga,” jelasnya. Terkait hal itu pihaknya juga akan mempercepat pengembangan kelistrikan melalui PLTS.
“Rencananya satu di Bali Timur dan satu lagi di Bali Barat. Untuk bangun PLTS menghasilkan 25 MW butuh 30 hektar lahan. Rencana kita di dua daerah itu masing-masing bisa ada 50 MW,” tambah Suwarjoni Astawa seraya mengatakan sudah ada investor yang tertarik akan proyek tersebut. Soal listrik Jawa Bali Crossing (JBC) menurutnya akan digantikan dengan Jawa Bali Connecting dengan kabel di bawah laut. (bas)