Gek Pira: Cita-citanya Jadi Dosen Tari Terkabul
(Baliekbis.com), Gadis Kelahiran Denpasar 1 Mei 1986 dengan nama lengkap Ni Made Pira Erawati yang disapa Gek Pira mulai tekun menari sejak usia 8 tahun. Ia belajar menari di Sanggar Tari Rareanggon Denpasar. “Pada usia 9 tahun sudah mulai pentas menari pada saat momen perlombaan menari maupun piodalan di pura,” kata Gek Pira yang juga Sekretaris Pribadi (Sekpri) Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali Drs. I Gusti Bagus Artanegara, S.H., M.H., M.Pd, Sabtu (15/7/2017).
Saat tampil menari pada momen perlombaan maupun piodalan di pura, Gek Pira sering mementaskan tari cendrawasih, tari legong, tari belibis dan tari panyembrahma. Saking kuatnya hobi menari, ia kemudian melanjutkan kuliah di Institus Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan mengambil jurusan seni tari pada tahun 2013 silam. “Ketika kuliah di ISI Denpasar sering pentas menari pada saat momen Pesta Kesenian Bali (PKB),” tambahnya. “Setelah lulus di ISI Denpasar, Saya diterima bekerja menjadi dosen seni tari di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) pada Jurusan Seni Drama dan Tari (Sendratasik) di IKIP PGRI Bali,” ujarnya.
Akhirnya cita-cita jadi dosen tari bisa terpenuhi. Jadi dosen tari bisa mulai menyalurkan bakat menari kepada seluruh mahasiswa yang ingin belajar menari. Dari sekian mahasiswa yang diajarkan menari semuanya pernah pentas baik pada saat momen piodalan di kampus maupun di momen PKB,”ujarnya. Gek Pira juga mengatakan selain menjadi dosen seni tari di IKIP PGRI Bali, ibu rumah tangga (IRT) ini juga membuka usaha agen asuransi jiwa. “Keinginan bisa membuka kursus menari rencananya ada hanya saja modal pendukungnya yang masih belum ada,” imbuhnya. Ditambahkan, menjadi guru tari memang sudah menjadi impian sejak kecil terutamanya ingin melestarikan seni budaya Bali. Selain mengarumkan tari Bali agar terus berkembang dan maju sesuai perkembangan zaman. (sus)