Generasi Muda Diharapkan Lestarikan Seni Budaya Lewat Utsawa Dharma Gita
(Baliekbis.com), Hadirnya modernisasi tak lantas membuat punah budaya dan tradisi. Pemerintah Kota Denpasar selalu berusaha menjaga budaya dan tradisi dengan melestarikan serta melibatkan kaum muda di dalamnnya. Salah satunya adalah penyelenggaraan Utsawa Dharma Gita Kota Denpasar yang secara khusus dihadiri oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, acara ini dilaksanakan di Wantilan Pura Desa lan Puseh Desa Peguyangan, Sabtu (2/11).
Nampak hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar IGN Bagus Mataram, Camat Denpasar Utara I Nyoman Lodra dan masyarakat sekitar. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik dilaksanakannya kembali kegiatan Utsawa Dharma Gita ini.
Rai Mantra mengatakan hal ini tak terlepas dari zaman milenial generasi muda yang dapat dilakukan penguatan, pengembangan dan pelestraian kebudayaan Bali secara berkesinambungan. “Sehingga penguatan “Wiweka” dalam pola pikir modern mampu ditelaah lewat berperilaku yang memperhatikan kehati-hatian dan penuh pertimbangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Modernisasi saat ini diharapkan mampu memperkuat kebudayaan Bali dengan berpikir yang baik mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Sementara itu Ketua Widya SabhaKota Denpasar sekaligus ketua panitia, I Made Suarta Wijaya mengatakan bahwa apa yang disampaikan Walikota Denpasar tentu menjadi acuan program kami. “Kami senantiasa memfasilitasi dan mendukung beragam program penguatan budaya dan tentunya melibatkan anak-anak muda seperti kegiatan ini,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa yang akan dilombakan adalah lomba Macepat dam Kidung yang diikuti oleh anak-anak dan remaja, Sloka dengan peserta remaja, Palawakya dan Kekawin dengan peserta remaja dan dewasa serta Dharma Wacana yang diikuti oleh peserta dewasa. “Lomba ini diikuti oleh 4 kecamatan dengan peserta 45 orang,” ungkapnya. Sementara itu, salah satu peserta Ni Wayan Purnami Rusadi mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi acara ini sebagai upaya penguatan dan pelestarian budaya. “Kita boleh saja terbuka dengan moderenisasi tapi jangan sampai kita lupa dengan tradisi warisan budaya ini,” ungkapnya. (dev/ayu)