GM Pertamina MOR V: Hiswana Migas Jangan Hanya Fokus Jual Produk Subsidi
(Baliekbis.com), General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Ibnu Chouldum mengingatkan pengusaha di bawah bendera Hiswana Migas Bali agar tidak fokus hanya menjual produk bersubsidi. Ke depan dengan semakin terbatasnya bahan baku untuk migas, maka perlu ada inovasi pengembangan energi baru.
“Kalau jual migas yang subsidi tak sulit, tapi juga yang non subsidi agar ditingkatkan penjualannya untuk meringankan beban negara,” ujar Ibnu Chouldum saat pembukaan Musyawarah Cabang X DPC V/6 Hiswana Migas Bali yang berlangsung di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (25/10).
Ibnu mengajak jajaran Hiswana Migas mengubah pola pikir karena ke depan tak tertutup kemungkinan migas akan diganti dengan bisnis energi. Untuk itu dalam kepengurusan baru Hiswana Migas agar memikirkan semacam pelatihan bagi anggotanya agar ada peningkatan wawasan. Ini penting untuk ke depannya mengingat cadangan migas yang semakin terbatas. “Teman-teman Hiswana Migas harus inovatif, jangan hanya fokus bisnis migas tapi bagaimana beralih ke bisnis energi. Sebab tuntutan zaman sudah seperti itu,” ujar Ibnu Chouldun.
Dikatakan Hiswana Migas harus bangga menjadi mitra Pertamina. Sebab Pertamina sangat dibutuhkan masyarakat dan negara. Hiswana Migas Bali juga diminta saling bermitra dalam satu kesatuan dengan stakeholder terkait.
Ia berharap kepengurusan baru lebih profesional, apalagi harga minyak dunia naik terus. “Bisnis ini terbuka. Saya lihat temanya profesional, ini bagus. Jadi kalau profesional jangan ada minta perlindungan,” jelasnya sambil berkelakar.
Terkait pengembangan ke energi menurutnya semua harus siap seperti pemanfaatan energi listrik untul motor listrik, dll. “Jadi ke depan harus bisnis murni. Jangan pakai kaca mata kuda, hanya jual yang subsidi saja,” tegasnya. Ditambahkan penggunaan migas di Bali-Nusra naik rata-rata 7-10 persen. Bahkan avtur naik sampai 15 persen. “Konsumsi gas yang tinggi ada di dunia industri seperti hotel. Bisnis gas ini cerah. Penjualan di SPBU dan gas sangat kencang,” ujar Ibnu.
Sementara itu Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dewa Putu Sunarta mengatakan Bali membutuhkan energi bersih dan berkelanjutan sebagai kawasan pariwisata dunia. Terlebih juga seluruh kebutuhan energi seperti gas, minyak, batubara didatangkan dari luar Bali sehingga harus digunakan secara efektif dan efisien.
Ketua Panitia Muscab Muscab X IGM Mulyawan menerangkan Muscab ini memilih kepengurusan baru periode 2018-2022 dan membahas program kerja empat tahun ke depan. Ia berharap pengurus baru ini bisa membawa Hiswana Migas lebih maju, profesional dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada,” ujarnya. Muscab kali ini mengangkat tema “Meningkatkan Strategi Kemitraan yang Efektif dan Setara untuk Membangun Profesionalisme Kerja dalam Menjawab Tantangan Bisnis Migas ke Depan.” (bas)