Gong Kebyar Dewasa Denpasar Tampil Mebarung dengan Seniman Muda Lombok
(Baliekbis.com), Penampilan para Duta Parade Gong Kebyar Denpasar dari anak-anak hingga wanita di karpet merah Panggung Ardha Candra Denpasar telah memberikan tontonan mengagumkan. Kali ini pada Rabu (5/7) malam Gong Kebyar Dewasa Seka Gong Gita Bandhana, Banjar Titih, Desa Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat Duta Kota Denpasar mengambil bagian tampil mebarung (tampil bersama) dengan Himpunan Seniman Muda (HSM) Tabuh dan Tari Kota Mataram, NTB.
Penampilan Duta Gong Kebyar Dewasa Denpasar ini didukung langsung Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Ny. Selly Dharmawijaya Mantra, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara didampingi Ny. Kerti Rai Iswara, serta pimpinan OPD Pemkot Denpasar. Kedua sekaa saling unjuk kebolehan membawakan sebuah tari kekebyaran, satu tabuh kreasi, satu tari kreasi, dan fragmentari.
Duta Gong Kebyar Dewasa Denpasar mengawali tari kekebyaran berjudul Wiranjaya yang mengisahkan dua putra Pandu, Nakula dan Sahadewa yang dalam perjalanan belajar memanah di Pasraman Bhagawan Tamba Petra. Parade Gong Kebyar Dewasa PKB ke-39 ini kemudian dilanjutkan dengan penampilan HSM Tabuh dan Tari Kota Mataram membawakan Tabuh Kreasi Ranu Bawa tentang pemuliaan air didaerah Lombok. Duta Denpasar melanjutkan dengan penampilan Tabuh Kreasi berjudul Gregel Pelog Lima. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan HSM Tabuh dan Tari Kota Mataram membawakan tari kekebyaran Wiranjaya.
Tari Kreasi berjudul Karesian dibawakan Duta Denpasar mengenai pemuliaan terhadap air dimana Hindu Tattwa menyebutkan air atau tirta sama dengan Pandita, Tirta untuk pemujaan disebut Panca Tirta sama dengan Panca Pandita atau Panca Rsi. Dilanjutkan dengan penampilan HSM Tabuh dan Tari Kota Mataram membawakan Tari Kreasi Jarandut tentang asal- usul Desa Ndut, Kabupaten Lombok Barat.
Penampilan pamungkas Duta Gong Kebyar Dewasa Denpasar mempersembahkan Fragmentari Bima Ruci yang mengangkat epos Mahabharata. Ketidak berdayaan Rsi Drona atas tekanan Duryadana yang dihasut Sakuni menyingkirkan Bima menjadi Raja Hastina. Menurut Koordinator Duta Kota Denpasar, Sang Nyoman Putu Arsa Wijaya beberapa materi telah dikemas dalam satu pementasan panggung Gong kebyar. Pragmentari menjadi pementasan akhir lewat kemasan efek visual panggung yang juga melibatkan atribut fire dance (tarian api). Tata panggung, kostum, koreografi serta atribut pementasan memberikan gambaran lewat properti kemunculan naga besar dan Acintya dalam pementasan mempertegas keseruan cerita yang ditampilkan. “Semuanya merupakan buah kerja keras kami dalam berproses sehingga dapat memberikan penampilan yang maksimal dan tentu saja menunjukkan betapa bakat- bakat seni di Kota Denpasar dibina secara berkelanjutan oleh Pemkot Denpasar,” ujarnya. Parade Gong Kebyar Dewasa PKB ke-39 malam itu ditutup dengan penampilan HSM Tabuh dan Tari Kota Mataram membawakan fragmen tari berjudul Witning Lingsar. (ist)