Gubernur Bali Apresiasi Persiapan Karya Padudusan Agung Pura Samuantiga
(Baliekbis.com), Gubernur Bali, Wayan Koster, mengapresiasi persiapan upacara Ida Bhatara Turun Kabeh lan Karya Padudusan Agung di Pura Samuantiga di desa adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, yang puncaknya berlangsung Minggu, 17 April 2022.
Apresiasi Gubernur ini disampaikan saat Menerim audensi Prajuru Pura Kahyangan Jagat Samuantiga, yang dipimpin Bendesa Pura Samuantiga, I Gusti Ngurah Made Serana, di Jaya Sabha, Sabtu 2 April 2022.
Dalan audensi ini juga diikuti panglingsir Pura Wayan Patera, Wakil Bendesa Pura Samuantiga Wayan Jumat Sunantara, Bendahara I Gusti Ngurah Arya, Sekretaris Saba Pura Wayan Sudarsana, serta Perbekel Bedulu Putu Ariawan bersama staf I Wayan Gara.
Gubernur Koster yang didampingi Kadis PMA Prov Bali I GAK Kartika Jaya Seputra dan Karo Pemerintahan dan Kesra Setda Prov Bali, Ketut Sukra Negara, menegaskan keberadaan Pura Samuantiga di Bedulu, sangat penting terkait keberadaan desa adat yang hingga kini masih tetap bertahan.
Di Pura Samuantiga yang berlokasi di wilayah desa adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh ini, disebutkan menjadi tempat yang terpilih, untuk melaksanakan pertemuan atau pesamuan, huna menyelesaikan persoalan sosial religius masyarakat Bali di abad ke sepuluh silam.
Dalam pertemuan itu, dituturkan, hadir berbagai perwakilan sekte di masa Bali kuna. Untuk pertemuan itu, didatangkan pula Mpu Kuturan, seorang ahli tata negara asal Kediri, Jawa Timur. Dalam pertemuan atau pesamuan, yang diinisiasi Raja Udayana ini, akhirnya tercetus desa adat dengan Pura Kahyangan Tiga, serta terwujud rekonsiliasi dalam kehidupan masyarakat sampai di tingkat keluarga, dengan pelinggih rong telu.
Perjuangan dan jasa Mpu Kuturan ini pula, diakui Gubernur Wayan Koster menjadi motivasinya dalam membangun Bali sebagai orang nomor satu di Bali. Koster juga mengaku dalam membangun Bali sebagai gubernur, sengaja memberikan ruang terhadap desa adat. ” Kita ( krama adat Bali-red) harus selalu hormat atas perjuangan dan pemikiran Mpu Kuturan dalam mewujudkan Bali yang aman dan sejahtera, karena melalui desa adat yang hingga kini masih tetap eksis, Bali bisa tumbuh seperti sekarang ini,” tegas Gubernur Bali, Wayan Koster, yang menekankan agar dalam berbagai kegiatan, termasuk Upacara keagamaan, senantiasa menjalankan proses secara ketat, walaupun kasus COVID-19 di Bali sudah melandai.
Kepada prajuru Pura Samuantiga, Gubernur Koster juga berpesan agar warisan leluhur pendahulu Bali tetap dijaga dengan baik. “Kita harus jaga warisan leluhur yang adi luhung itu, tetapi jangan pula mengada ada dalam upacara keagamaan, dengan membuat yang baru untuk kepentingan lain,” pesan Gubernur, seraya menyuguhkan kopi sengan arak satu seloki.
Bendesa Pura Samuantiga, Gusti Ngurah Made Serana, kepada Gubernur Wayan Koster melaporkan rencana upcara Ida Betara Turun Kabeh lan Karya Padudusan Agung, yang puncaknya dilaksanakan akan berlangsung hari Minggu 17 April 2022.
Gusti Serana yang juga anggota Komisi Satu DPRD Gianyar ini, juga mengutarakan tahapan upacara sekaligus mengundang Gubernur Bali, serangkaian upacara mapeselang bersama Bupati Gianyar serta pejabat lain dan panglingsir Puri di Bali lainnya.
Dijelaskan Gusti Serana, setelah puncak karya, tiga hari selanjutnya Ida Bhatara Manca manca budal mewali ke payogan masing masing. Termasuk Ida Bhatara Pura Pura Penataran Sasih Pejeng di kecamatan Tampaksiring, Pura Carangsari di Kabupaten Badung serta Ratu Bhatara Pura Kahyangan Tiga se desa pengempon pura di lima desa adat.
Kelima desa adat pengempon Pura Samuantiga, diantaranya Desa adat Bedulu, juga Desa Adat Wanayu Mas, Desa Adat Taman di Kecamatan Blahbatuh, serta Desa Adat Tengkulak Kaja dan Desa Adat Tengkulak Tengah di kecamatan Tampaksiring.
“Ida Bhatara nyejer selama sebelas hari sejak 7 April hingga penyineban, yang diakhiri penyepian Pura 1 Mei 2022,” jelas Bendesa Gusti Ngurah Made Serana, seraya menguraikan saat Ida Bhatara budal, akan dirangkai dengan tradisi unik Masiat Sampian, dan ritual maplengkungan.
Pada hari ke sebelas dari puncak upacara, atau tepatnya Kamis 28 April 2022, akan dilaksanakan tradisi melis atau melasti. Upacara Melasti yang melibatkan belasan ribu warga. Tradisi melis ini dimulai dari Pura Samuantiga sekitar pukul 05.00 wita, dilakukan dengan berjalan kaki sekitar 30 Km menuju Pantai Masceti di Desa Medahan Kecamatan Blahbatuh. Prosesi ini biasanya baru tiba di Pura Samuantiga, sekitar Pukul 22.00 Wita. (pem)