Gubernur Bali, Wayan Koster Menerima Kunjungan Calon Duta Besar LBBP RI
(Baliekbis.com), Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI memberikan apresiasi terhadap program pembangunan Bali yang dipimpin oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dengan visinya Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang mana arah pembangunan di Bali bertujuan untuk Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui Pembangunan secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Apresiasi tersebut disampaikan, saat Gubernur Bali, Wayan Koster menerima Kunjungan Calon Duta Besar LBBP RI di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada, Kamis (Wraspati Umanis, Dungulan) 11 Nopember 2021 dalam program Lintas Nusantara yang dipimpin oleh Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementrian Luar Negeri RI, Muhsin Syihab, dan dihadiri oleh Calon Duta Besar LBBP RI yang diantaranya bernama: 1). R. Pribadi Sutiono dari Perwakilan Dubes Republik Slowakia; 2). Tri Yogo Jatmiko dari Perwakilan Dubes Repebulik Persatuan Tanzania merangkap Republik Burundi, dan Republik Rwanda; 3). R. Heru Hartanto Subolo dari Perwakilan Dubes Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal; 4). Okto Dorinds Manik dari Perwakilan Dubes Republik Demokratik Timor-Leste; 5). Ghafur Akbar Dharmaputra dari Perwakilan Dubes Ukraina merangkap Republik Armenia dan Georgia; 6). Rudy Alfonso dari Perwakilan Dubes Republik Portugal; 7). Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dari Perwakilan Dubes Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Palau; 8). Daniel Tumpal Sumurung Simanjuntak dari Perwakilan Dubes Kanada merangkap ICAO; 9). Dr. Abdul Aziz Ahmad dari Perwakilan Dubes Kerajaan Arab Saudi; 10). Zuhairi Misrawi dari Perwakilan Dubes Republik Tunisia; 11). Dr. Damos Dumoli Agusman dari Perwakilan Dubes Republik Austria merangkap Slovenia, hingga UNOV; dan 12). Suwartini Wirta dari Perwakilkan Republik Kroasia.
Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementrian Luar Negeri RI, Muhsin Syihab menyampaikan Kami memilih Bali sebagai program Lintas Nusantara untuk Calon Duta Besar LBBP RI bertujuan untuk memperoleh informasi yang utuh dari Bapak Gubernur Bali yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19, pembukaan pariwisata, hingga program di Pemerintah Provinsi Bali yang nantinya dapat Kami informasikan ke tempat para Dubes bertugas. “Mengingat Bali dalam waktu dekat ini akan menggelar event internasional seperti BWF World Tour Finals 2021, hingga di Tahun 2022 akan berlangsung pertemuan KTT G20,” ujar Muhsin Syihab seraya mengatakan Kami memilih kunjungan ke Bali, karena Bali sebagai tempat kajian promosi pariwisata, yang berkaitan dengan recovery/pemulihan pariwisata, karena sempat terpuruk sejak dihantam badai pandemi Covid-19.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Calon Duta Besar LBBP RI karena sudah memiliki Bali sebagai program kunjungan Lintas Nusantara. Ini baru pertama kali ada kunjungan Calon Dubes ke Pulau Dewata. Mengenai pandemi Covid-19, dalam situasi terkini (10 Nopember 2021, red) bahwa angka kesembuhan telah mencapai 96,26%, angka kematian 3,54%, jumlah yang dirawat 232, pemakaian TT Isolasi 2,24%, dan pemakaian TT ICU 6,18%. Mengenai vaksinasi, Gubernur Koster lebih lanjut menjelaskan bahwa pencapaian vaksinasi di Bali sudah tinggi, untuk vaksinasi suntik ke-1 telah mencapai lebih dari 100% dan vaksinasi suntik ke-2 mencapai 87% lebih, sehingga hal ini terjadinya pembentukan (herd immunity) atau kekebalan kelompok di Bali dan hal ini menjadi prioritas Pemerintah Pusat.
Jadi perkembangan Covid-19 di Bali yang sudah cukup baik, melandai, dan mulai stabil. Sehingga aktivitas di Bali sudah berjalan seperti biasa, dimana sudah ada ribuan wisatawan domestik yang melakukan perjalanan ke Pulau Dewata melalui udara, dan ada juga puluhan ribu yang melalui jalur darat. Meskipun demikian, Kami akan tetap waspada, dan menjalankan tertib Prokes hingga menerapkan Testing, Tracing, Treatment. “Penanganan Covid-19 juga Kami berlakukan sampai ketingkat Desa Adat, seperti pengunaan masker,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Belajar dari pandemi, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menyampaikan bahwa sebagai Gubernur Bali, Saya telah menyusun arah pembangunan Provinsi Bali dengan konsep kearifan lokal Bali yang dikenal dengan nama Ekonomi Kerthi Bali. “Ekonomi Kerthi Bali bertujuan untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan memiliki 6 sektor unggulan sebagai Pilar Perekonomian Bali, mulai dari: 1). Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan; 2). Sektor Kelautan/Perikanan; 3). Sektor Industri; 4). Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; 5). Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6). Sektor Pariwisata.
Jadi sekali lagi, Kami telah belajar dari pengalaman dalam berbagai kejadian bencana, maka sudah waktunya Bali mengembangkan perekonomian yang tidak lagi menggantungkan pada satu kantung, yaitu sektor pariwisata. Bali harus mengambil pilihan mengembangkan perekonomian yang bersumber dari keorisinilan dan keunggulan sumber daya lokal meliputi: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali sebagai sumber daya potensial pada sektor pertanian, kelautan/perikanan, dan industri kerajinan rakyat. “Khusus juga untuk ekonomi digital, akan Kami dorong agar memasarkan produk-produk UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital, karena sangat efektif, efisien, produktif, serta bernilai tambah,” jelas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini yang disambut tepuk tangan seraya menyampaikan saat ini Bali sedang gencarnya meningkatkan promosi dan produksi Minuman Arak, Kain Tenun Endek Bali, serta Produk Garam Tradisional Lokal Bali yang tertuang dalam: 1). Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/Atau Destilasi Khas Bali; 2). Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali; dan 3). Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali.
Jadi kita akan berdayakan produk lokal Bali ini dari hulu sampai hilir yang sejalan dengan amanat Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Untuk menjaga kebersihan alam Bali, saat ini Pulau Dewata telah memiliki regulasi untuk menjaga alam Bali ini agar tetap harmonis dan suci berserta isinya, dengan terbitnya: 1). Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai; 2). Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih; 3). Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; dan 4). Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Kemudian supaya kehidupan masyarakat di Bali sehat, maka harus didukung oleh suplai makanan yang sehat dengan memanfaatkan hasil pertanian organik yang saat ini sedang berjalan di Bali dan menjadi percontohan pertanian organik dengan mengacu pada Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik.
Sebagai penutup, Gubernur Koster menyatakan sinergi Pemprov Bali dengan Dubes untuk membantu Bali, Kami harap terus terjalin. Karena kehadiran Dubes di negara tetangga telah menjadi ujung tombak Negara Indonesia.
Mendengar informasi yang disampaikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, membuat Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementrian Luar Negeri RI, Muhsin Syihab kembali berkomentar dengan mengatakan Bali telah berhasil menangani laju pertumbuhan Covid-19 dengan menekan penularan di angka dua digit per harinya. “Sebaran vaksinasi di Bali juga sudah sangat meluas. Sehingga keberhasilan ini perlu dipromosikan ke luar negeri agar pariwisata Bali kembali tumbuh dan ekonominya kembali pulih, ungkapnya.
Sementara itu, Zuhairi Misrawi dari Perwakilan Dubes Republik Tunisia menyampaikan Bali sangat dikenal juga dengan UMKM-nya. Jadi supaya bisa UMKM Bali go internasional dan Kita bisa lebih melakukan ekspor dari pada impor, maka Saya akan mempromosikan Bali secara besar-besaran ke Tunisia. “Untuk itu, Saya minta dibuatkan buku dan video tentang Bali dan nanti Saya akan terjemahkan dengan bahasa Arab,” katanya yang disambut tepuk tangan.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Koster menyanggupi permintaan Zuhairi Misrawi dari Perwakilan Dubes Republik Tunisia dan sebagai gambaran awal, Gubernur Koster memberikan buku Ekonomi Kerthi Bali yang disusunnya sendiri. Sedangkan untuk video dan informasi tentang Bali yang lebih detail akan disampaikan pada bulan Desember sebagai bahan promosi ke Republik Tunisia.
Di akhir acara, Gubernur Bali, Wayan Koster menyerahkan cinderamata berupa Kain Tenun Endek Bali kepada Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementrian Luar Negeri RI, Muhsin Syihab dan Calon Duta Besar LBBP RI. (pem)