Gubernur Lantik Agus Suradnyana sebagai Bupati Buleleng
(Baliekbis.com), Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra (PAS-SUTJI), Minggu (27/8) resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buleleng terpilih periode 2017-2022 oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali. Acara tersebut juga dirangkai dengan pelantikan Ny. Aries Suradnyana sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Buleleng oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, dalam kepemimpinannya yang kedua ini, ia akan bekerja cepat pada aksesibilitas, menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara. Sebab, ia sangat ingin mengembangkan sektor jasa, investasi dan pertanian. “Harapan ke depan dengan adanya aksesibilitas dari Bali Selatan ke Bali Utara, pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat. Kami akan mohon ke Pemerintah Pusat, agar aksesbilitas di Buleleng dibuka untuk mengembangkan perekonomian,” kata Bupati Suradnyana. Terkait dengan bandara di Buleleng, kata dia, pembangunan bandara merupakan keinginan masyarakat Buleleng dan masyarakat Bali keseluruhan, untuk mengurai kepadatan di Bandara Ngurah Rai. Masalah siapa membangun dan waktunya kapan, ia mengaku belum mengetahui. Untuk lokasi, jika dilihat dari RTRW Bali dan RTRW Buleleng, lokasi sudah tentu di Buleleng. “Itu menjadi kewenangan pihak Kementrian Perhubungan. Ada aspek teknis di dalam penentuan lokasi bandara, bukan hanya berbicara tentang zona ruang saja,” ungkap Suradnyana.
Persoalan selama ini yakni tingginya masalah kemiskinan di Buleleng, menurut Suradnyana, hal ini disebabkan jumlah penduduk Buleleng paling banyak di Bali. Bahkan sampai tiga kali lipat dibandingkan kabupaten lainnya di Bali. Selain itu, Buleleng juga memiliki kondisi geografis yang paling luas di Bali. “Kondisi Buleleng tidak bisa disamakan dengan Kabupaten lain. Yang penting, secara kualitas kami berupaya untuk bisa meningkatkan di beberapa sektor, utamanya sektor kesehatan, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi di Buleleng,” jelas Suradnyana. Terkait efektivitas gelaran festival untuk masyarakat, Suradnyana mengajak, seluruh pihak melihat hal itu secara objektif, guna meningkatkan sektor pariwisata Buleleng melalui atraksi kesenian. Sebab, gairah berkesenian di desa-desa semakin meningkat dengan adanya festival-festival yang sudah diselenggarakan. “Ini yang tidak dilihat oleh orang yang tidak menyetujui adanya festival ini. Kami perlu atraksi untuk menunjang pariwisata di Buleleng. Selain itu, keinginan dan gairah berkesenian di desa-desa meningkat dengan adanya festival,” pungkas Suradnyana. (apb)