Gubernur Pastika Bantu Keluarga Sumadi
(Baliekbis.com), Respon cepat dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengetahui adanya warga kurang mampu bernama Ketut Mas Sumadi (39) asal Banjar Kaja Kauh, Desa Sudaji, Kec. Sawan, Buleleng yang dimuat di beberapa media. Sumadi tinggal bersama Istri dan ketiga anaknya dibangunan rumah yang bisa dibilang tidak layak huni. Betapa tidak, dinding rumah yang terbuat dari bata mentah tersebut kini sudah rapuh. Tak hanya itu, atapnya yang terbuat dari seng juga sudah karatan dan berlubang. Bahkan ketika hujan turun, mereka menggunakan terpal untuk berteduh. Daun pintu dan jendelanya sulit dibuka, karena sudah lapuk dimakan rayap sehingga bagian dalam rumahnya pun apek. Yang lebih memprihatinkan, tidak ada kamar mandi di rumahnya. Semua kebutuhan untuk memasak, mandi, cuci pakaian, hingga buang hajat, dilakukan di saluran irigasi dekat rumah mereka.
Untuk itu, Gubernur Pastika langsung mengutus tim respon cepat Biro Humas dan Protokol SetdaProvinsi Bali untuk meninjau sekaligus menyerahkan bantuan sementara kepada keluarga Sumadi pada Rabu (28/2). Setelah berkoordinasi terlebih dahulu ke kantor Perbekel Desa Sudaji, tim langsung menuju kediaman Sumadi didampingi Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Sudaji I Made Mas Santika Putra. Ketika tim berkunjung, Sumadi tidak berada di rumah hanya sang Istri Luh Serki (35) serta ketiga buah hatinya yakni Kadek Anggara Natha (11), Komang Rudiasa (6), serta si bungsu Ketut Ani Ningsih (3). Sedangkan anak sulungnya Gede Ariaba (13) yang saat ini telah putus sekolah sedang bekerja di wilayah Tabanan sebagai buruh pasir.
“Bapak (Suami-red) sedang tidak ada di rumah, dia lagi keluar ada keperluan. Di rumah hanya berempat saja, kalau Gede (Anak Pertama-red) kerja jadi buruh di Tabanan,” ujar Luh Serki. Diceritakan Serki, di rumah yang ia tinggali saat ini terdapat dua kamar. Satu kamar untuk keluarganya, sedangkan Satu kamar lagi untuk adik iparnya (adik BUNGSU Sumadi). Rumah tersebut merupakan warisan dari orang tua Sumadi. Di samping rumah Sumadi yang masih dalam satu pekarangan (halaman-red), tinggal kedua adiknya juga.
“Kalau yang disamping-samping ini ditinggali saudara dari suami Saya, rumah yang Saya tinggali ini merupakan warisan dari orangtua suami,” ceritanya. Lebih lanjut, Serki mengatakan jika Sumadi hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Sementara dirinya fokus mengasuh anak-anak, sehingga penghasilan yang didapat tidak menentu. Keterbatasan pendapatan itu membuat keluarga Sumadi pasrah dengan kondisi tempat tinggalnya.
“Ya semoga saya dapat bantuan rehab atau bedah Rumah dari pemerintah agar keluarga saya bisa tidur tenang dan hanya memikirkan mencari kerja untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya dan sekolah anak,” imbuh Serki. Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Sudaji I Made Mas Santika Putra mengatakan, keluarga Mas Sumadi memang tercatat sebagai keluarga kurang mampu di wilayahnya. Hal itu juga dikuatkan dengan tercantumnya nama Sumadi dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang diterbitkan Dinas Sosial Buleleng serta terdaftar sebagai keluarga miskin dalam basis data pemerintah. Keluarga Sumadi dijelaskan Santika saat ini telah memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang didamnya terdapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Khusus untuk bantuan rumah, Santika menyebut keluarga Sumadi akan mendapat bantuan rehab rumah pada tahu 2018 ini. “Kami sudah usulkan tahun lalu. Informasinya tahun ini akan direalisasikan. Bantuannya itu berupa rehab, nanti akan kita coba usulkan untuk bantuan bedah rumah kalau tanah yang ditempati memungkinkan,” kata Santika. Tak lupa, Santika juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah memberikan perhatian khusus kepada salah satu warganya. Ia berharap agar pemerintah terus memperhatikan warga lainnya yang kurang mampu, dan program pemprov Bali yang menurutnya sangat bagus dalam pengentasan kemiskinan ini bisa terus dilanjutkan. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Pastika menyerahkan sejumlah uang kepada keluarga Sumadi untuk digunakan membeli keperluan sehari-hari. (sus)