Hadiri HUT ke-66 LVRI, Dr. Mangku Pastika, M.M. Minta Nilai-nilai Perjuangan 1945 Harus Terus Diwariskan
(Baliekbis.com), Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. menyatakan bangga generasi muda dilibatkan dalam peringatan HUT ke-66 LVRI.
“Upaya ini penting untuk dapat mewariskan nilai-nilai perjuangan 1945 kepada generasi penerus. Sebab kalau ini tidak diajarkan sejak awal, maka mereka jadi tidak tahu. Jadi, perlu ada langkah-langkah mengingatkan kembali kepada mereka tentang perjuangan, cinta Tanah Air dan rela berkorban,” ujar Mangku Pastika yang juga Anggota DPD RI dapil Bali saat upacara peringatan HUT ke-66 LVRI, Kamis (26/1) di Denpasar.
Peringatan HUT yang dihadiri para veteran pejuang dan generasi muda ini diawali dengan upacara bendera, pembacaan teks Pancasila dan Sapta Marga dan pemotongan tumpeng serta penyerahan bantuan paket sembako oleh Mangku Pastika kepada para veteran. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Mangku Pastika mengingatkan saat ini musuh yang paling sulit dihadapi adalah bangsa sendiri. Terlebih dalam menghadapi tahun politik. Ketika menghadapi penjajahan Belanda dan Jepang kita bisa bersatu padu. Bahkan rela berkorban apa saja. Namun menghadapi bangsa sendiri justru tidak mudah.
“Oleh karena itu, nilai-nilai perjuangan 1945 harus terus bisa kita wariskan. Saya mengajak para veteran untuk terus mewariskan nilai-nilai perjuangan ini pada generasi muda,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Mangku Pastika mengingatkan besarnya jasa para pejuang. Sebab tanpa perjuangan para pendahulu, maka tidak akan ada kemerdekaan seperti saat ini.
Di awal sambutannya, mantan Kapolda Bali ini menceritakan mengapa dirinya dianugerahi gelar veteran oleh negara. Hal itu karena setamat Akabri pada tahun 1975, ia mendapatkan tugas dalam Operasi Gabungan ke Timor Portugis (saat ini Timor Leste). Saat itu Timor Portugis ada pergerakan dan perebutan pengaruh dari Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Sementara itu Wagub Bali Cok Ace membacakan sambutan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LVRI Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri mengatakan di era reformasi pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran. UU itu kini menjadi aset berharga bagi veteran.
“Sebagai veteran kita bersyukur dan bangga bahwa negara telah memberikan pengakuan atas pengabdian dan pengorbanan para pejuang. Hikmah dari peringatan hari ulang tahun ini kita perlu introspeksi dan evaluasi,” ujar Wagub.
Ditambahkan berbagai tantangan dan hambatan pasti akan terus ada. “Hambatan bukan berarti pelemahan tapi akan menjadikan kita lebih kuat. Pengalaman membuktikan hanya dengan dedikasi dan pengabdian
tanpa pamrih, organisasi LVRI tetap solid dan eksis.
Untuk itu LVRI harus tetap memberikan peran dan kontribusi bagi bangsa, tetap memfokuskan visi dan misinya yang salah satunya adalah program pewarisan jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan 1945.
Ketua LVRI Bali I Gusti Bagus Saputera pada kesempatan itu menceritakan mengenai sejarah lahirnya LVRI pada 66 tahun lalu. Saat itu ada 35 orang wakil dari Bali dan acara dibuka oleh Presiden Soekarno. Menurut Saputera, di saat tidak lagi berjuang lagi melawan penjajah, maka visi meneruskan semangat dan nilai-nilai perjuangan harus terus diwariskan kepada generasi penerus.
Kepala Biro Kesra dan Pemerintahan Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara mengatakan sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Bali, selama ini ahli waris dari para veteran yang meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp10 juta per orang.
Selain itu, setiap tahun para veteran yang tunjangannya belum keluar dari pemerintah pusat akan dibantu sebesar Rp1 juta per bulan untuk setiap orang. Demikian juga dengan janda veteran dibantu Rp1 juta per orang. “Tahun ini sesuai arahan Wagub Bali akan kembali mengajak para veteran untuk bertirta yatra,” ucap Sukra Negara. (bas)