Hadiri Rakernas Perbarindo 2023, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Agar Tidak Tertinggal, BPR Harus Cepat Beradaptasi dan Adopsi Teknologi
(Baliekbis.com), Memasuki era yang penuh perubahan khususnya di bidang IT, BPR (Bank Perekonomian Rakyat) mesti tanggap dan mengikuti perkembangan yang terjadi.
“Era yang dulu namanya perkreditan sekarang jadi perekonomian, ini pasti makin luas dan dampaknya makin signifikan untuk memajukan perekonomian rakyat. Karena itu BPR harus mengikuti era sekarang ini agar semakin bersaing dan bertumbuh,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat menghadiri Seminar Nasional dan Rakernas Perbarindo 2023 “Era Baru Industri BPR-BPRS, Momentum Hadirnya Undang-Undang P2SK”, Kamis (19/10) di Kuta.
Dikatakan Mangku Pastika, memasuki era digitalisasi ini penting bagi BPR khususnya di Bali segera mengikutinya agar bisa berjalan dan tumbuh. “Kalau tidak yaa akan ketinggalan zaman dan tidak mampu bersaing,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Dunia sekarang sudah demikian maju dan berkembang. Jadi intinya dunia usaha (BPR) harus cepat beradaptasi dan mengadopsi teknologi yang ada. “Perubahan yang mendasar dari hanya sekadar kredit sekarang kita berbicara tentang ekonomi. Maka segera setelah ini dengan pemahaman baru ini harus berbenah diri,” tambahnya.
Diakui memang selama ini peran BPR di ekonomi rakyat utamanya UMKM sudah bagus. Tapi dengan adanya digitalisasi ini akan berubah lagi. “Saya dari awal terus mengikuti perkembangan BPR. Dengan mengikuti perkembangan yang begitu cepat ini, saya berharap semoga BPR bisa survive,” jelas Mangku Pastika.
Pada Rakernas yang diikuti 500 peserta dari BPR-BPRS seluruh Indonesia ini juga dilakukan
launching Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Nota Kesepahaman antara Perbarindo dengan LPS serta antara Dukcapil dengan Perbarindo dan antara Dukcapil dengan 8 BPR untuk layanan IKD. Hadirnya IKD akan mempermudah bagi industri dalam mengidentifikasi nasabahnya.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Nota Kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak untuk melakukan sinergi, kolaborasi dan kerja sama guna memperkuat serta meningkatkan daya saing Industri BPR-BPRS di Indonesia.
Perubahan nama dari Perkreditan menjadi Perekonomian selain akan memperkuat positioning BPR mengingat nama perekonomian lebih luas untuk memperkuat peran intermediasi BPR juga branding perekonomian jauh lebih menjual dibandingkan perkreditan.
Hadirnya Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan akan memberikan peluang dan harapan bagi pengembangan Industri BPR-BPRS di masa yang akan datang. Industri BPR juga didorong untuk melakukan ekspansi ke Pasar Modal berupa go public, yang tentunya akan mendatangkan dana segar yang murah serta meningkatkan kepercayaan industri di mata investor.
Sementara itu Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah menyampaikan momentum dan peluang P2SK dioptimalkan, untuk meningkatkan dan memperkuat daya saing industri, menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi secara optimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan Perbarindo memang berkomitmen untuk terus berupaya membawa BPR-BPRS naik kelas, sesuai yang telah tercantum dalam Program Kerja Perbarindo Tahun 2022-2026.
Program tersebut antara lain dalam pengembangan digitalisasi BPR-BPRS, memperkuat branding BPR-BPRS, mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan melakukan pengembangan SDM.(bas)