Hari Dinobatkan sebagai Game Industry Icon of the Year
(Baliekbis.com), Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari dinobatkan sebagai Game Industry Icon of the Year dalam ajang Bekraf Game Prime 2018 (BGP). Dewan juri yang terdiri dari sejumlah praktisi, pengamat dan pelaku game seperti media Techinasia, Asosiasi Game Indoensia (AGI), IDEA Network serta sejumlah developer game asal Jepang dan Singapura ini menilai Hari berperan dalam pengembangan ekosistem game tanah air setahun ini. Diantaranya dengan menggelar sejumlah event di berbagai daerah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas game lokal seperti Bekraf Developer Day.
“Dukungan beliau mulai dari memberikan kesempatan kepada developer game lokal untuk unjuk gigi pada konferensi game internasional hingga menggelar Bekraf Game Prime 2018 ini sendiri sudah terbukti berbuah manis kepada perkembangan industri game Indonesia. Semoga ke depannya, Bekraf dapat terus memberikan dukungan penuh sehingga produk dari industri game Indonesia dapat bersinar di panggung dunia,” ujar salah satu juri BGP 2018, Audi Eka Prasetyo.
Penyelenggaraan BGP yang terdiri dari sesi seminar dan pameran ini merupakan salah satu upaya intervensi pemerintah untuk melakukan akselerasi pengembangan industri game tanah air. Selain untuk meningkatkan kualitas game lokal dan berjejaring untuk menuju pasar global, BGP juga diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat luas terhadap game asli buatan anak negeri di tengah gempuran game game asing yang menguasai pasar Indonesia.
“Kita ketahui sekarang bahwa market game Indonesia berada di nomor 16 dunia, dengan market size-nya pada tahun 2017 sebesar USD 880 juta. Namun peranan game developer Indonesia baru mencapai 5 %. Inilah challenge (tantangan, red) kita bersama. Karena itu Bekraf sangat berkomitmen untuk membantu game developer dan publisher lokal agar bisa menaikkan market share untuk game developer lokal menjadi 10 %,” tutur Hari Sungkari.
Selain Hari, sejumlah pihak berhasil mendapatkan penghargaan pada BGP 2018 untuk berbagai kategori. Seperti game yang baru saja dirilis di sebuah game konsol Ultra Space Battle Brawl besutan Mojiken Studio Surabaya dinobatkan sebagai Game of the Year. Game Indonesia pertama yang masuk ke dalam game konsol ini sukses menyisihkan game lainnya seperti Kings Play (Mintsphere), Legrand Legacy (SEMISOFT), Dead Eye VR (Digital Happiness) dan My Lovely Daughter (Gamechanger Studio). Meski kalah di kategori Game of The Year ini, Kings Play berhasil menyabet penghargaan sebagai Most Innovative Gameplay.
Untuk kategori board game, Candrageni yang diproduksi oleh Penerbit Kompas ini terpilih sebagai yang terbaik. Permainan yang mengambil setting dinamika politik di masa kerajaan Mataram ini, menyisihkan sejumlah board game lainnya seperti Art of Batik, Kakak Teladan, Aquatico dan Balap Kuliner. (ist)