Hari Lahir Pancasila, PD KMHDI Bali Ajak Kader Aktif Donor Darah
(Baliekbis.com), Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Bali Periode 2019-2021, I Gede Diyana Putra mengajak seluruh kader KMHDI se-Bali untuk turut berpartisipasi mendonorkan darahnya dalam kegiatan Donor Darah menyambut Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang digelar Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan (KaKek) Pasraman Satyam Eva Jayate bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (01/06).
Gede Diyana menegaskan sebagai salah satu wujud jatidiri KMHDI yaitu humanisme, maka setiap kader sewajibnya pernah melakukan donor darah dan rutin melakukannya. “Karena darah merupakan pemberian dari tuhan, serta semua kalangan bisa melakukannya dengan tidak mengenal golongan dan status sosial, asalkan dengan catatan ia sehat jasmani,” jelasnya. Selanjutnya, Gede Diyana mengharapkan kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di Bali saja, namun KMHDI di luar Bali mampu melakukan donor darah rutin juga.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Rumah KaKek Pasraman Satyam Eva Jayate, Ketut Udi Prayudi menjelaskan kegiatan donor darah ini adalah salah satu kegiatan kemanusiaan yang paling mulia dan paling sederhana, setiap orang bisa melakukan donor darah, dan darah tersebut dapat menyelamatkan manusia.
“Artinya kegiatan ini merupakan kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan bersama, karena setiap orang memiliki darah. Selain itu darah memang secara berkala harus diganti seperti mengganti oli, sehingga ada regenerasi darah-darah yang baru. Bagi mereka yang tidak pernah donor darah, pasti darahnya akan keruh dan menimbulkan penyakit,” jelasnya. Untuk itu, Udi Prayudi mengajak generasi muda untuk melakukan aksi kemanusiaan yang mulia ini dengan ikut mendonorkan darah.
Lebih lanjut, Ketua Panitia Kegiatan Donor Darah Ni Made Dwix Rahayu Setya Dewi mengungkapkan jumlah peserta yang ikut berpartisipasi yaitu sebanyak 76 orang. “Namun kegiatan donor yang digelar hari ini menghasilkan 65 kantong darah, karena hanya 65 orang saja yang dinyatakan bisa melakukan donor darah setelah mengikuti berbagai tes yang telah disiapkan oleh PMI Provinsi Bali,” ungkapnya.
Dwix Rahayu selain menjadi Ketua Panitia Donor Darah, juga menjadi pendonor pertama dalam kegiatan tersebut. “Karena sebagai ketua panitia, saya memberanikan diri sebagai pendonor pertama pada hari ini. Walaupun sedikit takut karena belum pernah disuntik, saya berusaha berani walaupun sedikit menangis,” jelasnya. (hms)