HR Convention 2024, Bahas Perkembangan Human Resources dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi dan AI

(Baliekbis.com), Ketua Human Resources Association (HRA) Bali Vira Risnayani, S.Psi. mengatakan Teknologi dan AI adalah sarana pendukung misi dan memimpin perubahan pelaku Manajemen Sumber Daya Manusia.

“Peran AI dan teknologi menjadi alat kelangsungan bisnis, kita sebagai HR bertugas penuh memanusiakan manusia yang jadi tanggung jawab kita untuk berkembang sesuai potensi dan talentanya,” ujar Vira di sela-sela HR Convention 2024 yang mengangkat tema “Embracing Future Role of People Experience Management & Human Development Strategies”, Sabtu (31/8) di Nusa Dua Bali.

Vira menjelaskan HR Convention 2024 ini merupakan acara tahunan HR Association Bali yang tahun ini membahas bagaimana perkembangan HR dalam menghadapi perkembangan teknologi dan AI yang sudah jadi keseharian bagi pelaku bisnis hospitality di Bali.

“Tantangan yang harus dijawab bagaimana pemimpin departemen Human Resources menjadi pelopor meningkatnya kinerja organisasi dan keberlanjutan bisnis dengan hasil nyata yang didukung data yang teranalisa dengan akurat,” jelasnya.

Konvensi yang berlangsung dua hari sejak dibuka Ketua PHRI Cokorda Artha Arwana Sukawati, Jumat (30/8) malam diikuti 400 orang praktisi Human Resources Hospitality Industry dari seluruh Indonesia ini didukung penuh para partner utama yakni Avrist Assurance, Mega Insurance, Great Day dan Paragon Corp. beserta seluruh peserta dari seluruh Indonesia.

HR Convention 2024 bertujuan untuk memberikan wawasan, strategi, dan solusi praktis kepada para profesional HR untuk secara efektif mengelola pengalaman para pekerja di tempat kerja.

Secara khusus, konvensi akan memusatkan perhatian pada solusi yang berhubungan dengan teknologi dan Artificial Intellegence pada Manajemen Sumber Daya Manusia dan strategi terkait struktur masa depan dalam Manajemen Pengalaman Individu & Strategi Pengembangan Manusia.

Menurut Vira tidak bisa dipungkiri perlunya melibatkan teknologi dan AI dalam keseharian, bukan untuk mengambil alih SDM tapi mengakselerasi untuk menguatkan analisa berdasarkan data yang sudah dimiliki.

“Semoga dengan HR Convention ini, sekitar 400 HR ini bisa lebih terinspirasi bagaimana mengintegrasi teknologi di kehidupan kita,” ujar Vira.

Menurutnya yang spesifik di tahun ini adalah kemampuan untuk bisa menerjemahkan dari konsep menuju aksi, dari peranan manual menjadi akselerator perkembangan bisnis.

Hasil yang diharapkan lebih konkrit dan berbau bisnis development. “Kita fokus ke kualitas event kita, sebuah perkumpulan harus bisa memberi manfaat dan kualitas bagi anggotanya, kita berharap HR Convention ini bisa memberi manfaat bagi siapapun yang terlibat,” tambahnya.

Dr. Yunus Triyonggo, CAHRI selaku Chairman of Steering Committee Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) mengatakan event ini penting untuk para HR agar bisa bangun. AI dan teknologi sudah berkembang dengan cepat, kita hrs tetap belajar dan memanfaatkannya untuk memudahkan pekerjaan. “Saya melihat HRA Bali ini sangat aktif bagaimana membantu para HR mengkompetenkan diri sendiri sebagai sebuah keharusan, mengkompetenkan anak buah sebagai kewajiban dan mengkompetenkan orang lain sebagai panggilan hati. AI harus dimengerti sebagai alat bantu, AI tidak akan menggantikan orang. Orang yang bisa menggunakan AI hanya akan menggantikan orang yang tidak menggunakan AI,” jelasnya.

“Awalnya yang kita kerjakan manual repetitif, kita bisa gunakan AI untuk membantu kita. Apapun hasil AI itu belum tentu benar, karena AI tidak mengenal etika, moralitas, jadi kita lakukan verifikasi final,” tambahnya.

Effendi Ibnoe selaku Senior Advisor Human Capital PT Citilink Indonesia menjelaskan sebagai pemerhati HR, perlunya update terhadap perkembangan, utamanya AI. HR profesionals dan leaders harus punya growth mindset bahwa karyawan itu potensi untuk dikembangkan supaya lebih efektif bekerja dalam korporasi.

“Kalau kita naik level, hal-hal yang administratif bisa kita gantikan dengan teknologi, muncul job lain yang lebih strategis. Jadi itu pentingnya upskilling terhadap karyawan bisa naik level dan tidak tergantikan. Karena itu harus beradaptasi dengan teknologi,” ujarnya.

Iftida Yasar Dewan Pengawas BPJS Kesehatan
berharap HR secara maksimal menggunakan fitur yang ada di BPJS Kesehatan, mendorong BPJS Kesehatan meningkatkan AI-nya, tidak hanya administrasi, tapi juga databasenya. Jadi bisa tahu kesehatan karyawan untuk mengetahui produktivitasnya seperti apa,” jelasnya.

HR Convention 2024 adalah konvensi ke-7 yang secara rutin diselenggarakan sejak tahun 2017
oleh Human Resources Bali. Hasil akhir yang diharapkan dalam konvensi tahun ini adalah kesepakatan bagaimana membangun dan melengkapi tenaga kerja yang berkualitas, kompeten dan siap di kancah pariwisata Indonesia dan Internasional. (bas)