HRA Bali Gelar Seminar “Paradigma Baru Ketenagakerjaan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045”, Aditya Warman: Jika sudah Produktif Pasti Kompetitif
(Baliekbis.com), Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan M. Aditya Warman mengatakan BPJS saat ini mengelola perserta sebanyak 43 juta orang dan dana kelolaan hingga Desember ini lebih dari Rp 800 triliun. Ada tiga hal penting yang menjadi program yakni sustainibility program, awareness benefit, ciptakan proses yang bisa memberi nilai tambah.
“Kami ingin memastikan sustainability program, kecukupan membayar semua klaim dengan baik.
Kami membangun awareness benefit, ketika sustainability terbangun, maka semua akan merasakan manfaatnya,” ujar Aditya Warman pada Seminar Akhir Tahun, “Paradigma Baru Ketenagakerjaan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar HRA Bali di Kuta, Jumat (20/12).
Seminar membedah Putusan MK No. 168/PUU-XXI/2023 terkait ketenagakerjaan ini dihadiri pakar hukum ketenagaakerjaan, pakar ekonomi dan dari BPJS dihadiri sekitar 200 peserta
Menurut Aditya peserta dengan dana Rp16.800, dalam satu jam ketika terjadi resiko kematian, akan mendapat Rp42 juta. “Saya memastikan bagaimana productivity dan sustainability. Awareness ini kita belajar dari Tri Hita Karana, spirit untuk memberi dan mengayomi. Di samping bisnis kesehatan, kita mempercepat klaim dan universal coverage,” tambahnya.
Pihaknya juga ingin menciptakan satu proses yang memberi nilai tambah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tambahnya bukan karena produksi tapi konsumsi. Orang yang mendapatkan itu mendukung produktivitas bangsa ini, bukan konsumsi.
“Jika sudah produktif maka orang-orang kita pasti kompetitif. Inilah yang kita bangun. Ini bukan masalah pungutan, ini adalah turut serta mengatasi resiko masa depan. Ini gotong royong yang merupakan spirit yang kita bangun,” jelasnya.
Ketua Human Resources Association (HRA) Bali, Vira Risnayani, S.Psi. mengatakan perkumpulan pelaku manajemen SDM di Bali saat ini ada 350 anggota yang bergerak di bidang hospitality RS, hotel, restoran dan amusement park dan bisnis lain di pariwisata.
“Ini adalah kegiatan rutin akhir tahun, sarana kami untuk berbagi untuk terus memberikan inspirasi kepada anggota. Tema acara hari ini menyikapi keputusan MK mengenai UU Ketenagakerjaan yang baru saja di-launch di Indonesia. Harapannya kami dapat memahami apa yang harus dilakukan, dipahami dan tegaskan untuk menyambut bisnis sustainability 2025,” ujarnya.
Harapannya Bali sebagai pusat talenta SDM hospitality di Indonesia bisa lebih berfungsi. “Dalam manajemen SDM yang penting adalah kompetensi dasar yang terukur dari standar kompetensi nasional BNSP untuk memastikan bahwa anggota kami memang layak punya kompetensi,” ujarnya.
Menurutnya mental wellness sangat berhubungan dengan maturity level (kematangan). Ia mengimbau praktisi HR mengedepankan mental wellness di setiap perusahaan.
Soal putusan MK ini, ia berharap pemerintah melalui putusannya lebih memahami apa yang dilakukan praktisi industrial, semakin aturan jelas, semakin mengurangi potensi konflik industri.
Pakar ekonomi Trisno Nugroho menyampaikan perkembangan ekonomi sejak Januari hingga Desember 2024, isu dan proyeksi wisman 2025 seperti apa.”2025 mirip dengan pertengahan 2024 tapi akan cenderung lebih ke bawah karena pengaruh global seperti Syria-Ukraine yang belum selesai, Amerika menaikkan tarifnya dan barang-barang dari Cina dan tempat lain yang bikin semakin tidak mudah. “Ini tantangan bagi hospitality, tapi kita optimis jumlah orang yang berpindah-pindah sekitar 77 miliar dan tahun depan akan meningkat. Ekonomi berat tapi yang jalan-jalan juga banyak,” ujarnya.
Dikatakan walaupun Bali tidak mengharap mass tourism tapi lebih ke quality tourism, tapi ini bukan masalah uang, destinasinya berkualitas, turisnya menghormati budaya dan memberikan manfaat bagi masyarakatnya.
Trisno juga melihat isu AI ini sangat cepat, ada ratusan aplikasi yang bisa dipakai dalam AI. Di hospitality ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat bertanya untuk inspirasi awal. “Saya kalau buat siaran pers, mudah sekali. Pesannya saya tulis, lalu minta AI buat berita untuk kirim ke media. Itu dibuatkan dengan rapi, saya hanya perlu koreksi sedikit. Jadi ini bisa dimanfaatkan di hospitality. Hotel kan msh banyak sentuhan manusia, khususnya untuk operasional, tapi ada kerjaan lain yang bisa dibantu AI, kita jangan mau ketinggalan. Kita bisa tanya apa saja ke AI. AI ini bantu kita jadi produktif,” tegas Trisno.
Sementara Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Iftida Yasar mengatakan 98% masyarakat Indonesia peserta BPJS kesehatan. Di Human Resources itu semua peserta BPJS, jadi menjaga kesehatan itu sangat penting. Diperkirakan 2030 penyakit mental akan menduduki posisi lebih besar. Jadi peran HR ini penting menjaga kesehatan mental karyawan.
Pakar Hukum Wayan Gede Yudiana,S.H. berharap putusan MK No.168 menyangkut ketenagakerjaan agar lebih tegas dalam memberikan kepastian hukum untuk menghindari multitafsir dalam penerapannya sehingga sangat rentan untuk dilakukan uji materiil di Mahkamah Konstitusi yang berakibat seringnya ada perubahan aturan-aturan yang menyangkut ketenagakerjaan
yang dapat memicu ketidakharmonisan hubungan industrial di tingkat perusahaan.
Seminar “Paradigma Baru Ketenagakerjaan: Langkah Menuju Indonesia Emas 2045” yang merupakan pertemuan rutin akhir tahun organisasi HRA Bali kali ini bertujuan untuk membahas implikasi Putusan MK No.168/PUU-XXI/2023 yang memengaruhi kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia.
Perubahan ini memerlukan respons strategis dari profesional SDM untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing perusahaan. Selain itu, isu kesehatan mental karyawan semakin relevan. Pemanfaatan BPJS Kesehatan sebagai bagian dari strategi mendukung mental wellness di perusahaan menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. (bas)
Leave a Reply