HUT ke-40, Sanggar Teater Mini Resmikan Buku Prasawya
(Baliekbis.com), HUT ke-40 Sanggar Teater Mini Badung pimpinan Ida Bagus Anom Ranuara dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya hingga peresmian buku yang berjudul Prasawya, Senin (18/6) di Jaba Pura Tambang Badung Denpasar. Beberapa tokoh teater hadir dalam kesempatan tersebut yang juga anggota dari sanggar Teater Mini diantaranya I Gusti Ngurah Oka Putra. Dalam kemeriahan Hut kali ini Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara turut hadir menyampaikan dukungan Pemkot Denpasar terkait keberadaan seni teater dan sastra. Didampingi Kadis Kebudayaan Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram lebih lanjut Sekda Rai Iswara mengatakan komitmen Pemkot dalam menjaga dan melestarikan seni budaya tak terlepas dari visi dan misi Denpasar Kreatif berwawasan budaya dalaam keseimbangan menuju keharmonisan. Terlebih dengan keberadaan sanggar Teater Mini ini yang telah mampu mengkemas karya-karya sastra Hindu dalam sajian seni teater. Hingga saat ini sanggar Teater Mini telah berusia 40 Tahun dengan sosok pendiri sanggar Anom Ranuara yang telah memberikan warna berbeda dalam pengembangan dan pelestarian karya-karya sastra. Dari Tahun 1978 didirikan hingga saat ini sanggar Teater Mini tetap eksis dengan keanggotaan yang selalu berkeja tulus dan giat dalam pengembangan seni teater di Bali. “Usia sang pendiri sanggar yang kini sudah uzur namun semangat dan dedikasi kepada kemajuan seni dan budaya Bali khususnya dalam karya sastra tidak boleh menurun. Sehingga diharapkan Teater Mini mampu terus berkrya dan membuat terobosan serta mencetak seniman-seniman teater dan karya sastra,”ujarnya.
Sementara Ida Bagus Anom Ranuara pendiri sanggar Teater Mini didampingi Ketua sanggar Ida Bagus Purwasila mengatakan dalam perayaan Hut yang juga diisi dengan meresmikan buku Prasawya 40 Tahun Teater Mini . Didalam buku ini berisi tentang perjalan dan naskah-naskah dari Teater Mini. Berjudul Prasawya yang mengambil istilah Hindu yakni perjalanan menurun lawan dari Purwa Daksina. “Judul Prasawya bukannya memberikan dampak penurunan dari sanggar Teater Mini, melainkan penuruan tersebut terjadi pada diri saya sendiri yang sudah semakin uzur, namun kiprah sanggar tidak boleh menurun,” ujarnya. Untuk itu saya memberikan semangat kepada ketua sanggar untuk terus meningkatkan kiprah sanggar sehingga tidak mati suri. Eksistensi sanggar Teater Mini hingga saat ini tak terlepas dari keberadaan media Televisi Nasional, penggarap naskah dan pemain teater. Hal ini juga membuat Anom Ranuara dan ketua saanggar bercita-cita kedepan untuk dapat membuat film-film layar lebar. Untuk kiprah sanggar saat ini yang juga turut serta tampil di ajang Pesta Kesenian Bali pada tanggal 27 Juni mendatang di Gedung Ksirarnawa. (Pur)