I Wayan Suka, S.H. : Loloh Asem Manisnya Laris Manis
(Baliekbis.com), Pensiun sebagai PNS beberapa tahun silam tak membuat I Wayan Suka kehilangan kesibukannya. Di rumahnya di lingkungan Br. Kelabangmoding, Tegallalang,Gianyar, ia justru disibukkan dengan usaha rumah tangga berupa ramuan lolohnya. Pria kelahiran 15 November 1957 itu boleh dibilang kini cukup sukses mengelola usaha loloh yang bahan bakunya diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Produk “loloh kunyit asem don piduh”-nya bukan hanya dinikmati warga sekitar lingkungnnya Tegalalang dan Ubud namun tidak sedikit wisatawan ikut meminum loloh buatannya.
“Yang sudah minum loloh kami pasti merasakan manfaatnya khususnya untuk kesehatan,’’ jelas jebolan Fakultas Hukum Unud ini . Suka menjelaskan lolohnya selain bermanfaat untuk meredakan panas dalam juga menjaga kesehatan lambung, meningkatkan daya ingat serta bidang kesehatan lainnya. Ini dikarenakan loloh kunyit don piduh buatannya mengandung zat-zat yang memang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Suka juga menjamin loloh buatannya yang telah digelutinya setahun silam itu dijamin higienis karena sebelum dimasukkan dalam botol kemasan sudah direbus secukupnya.
Karenanya loloh tersebut bisa bertahan hingga seminggu meski tanpa bahan pengawet. ‘’Jauh lebih segar kalau diminum yang dingin,’’tambah Suka yang dalam pembuatan loloh selalu ditemani sang istri, Ni Wayan Pusparini. Terkait khasiat lolohnya itu, Suka memaparkan bahan bakunya yang memang mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti kunyit, daun pegagan, gula aren, asam serta bahan lainnya yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Karena diberi gula dan asem maka lolohnya berasa asam manis. Soal resep khusus lolohnya, Suka enggan membeberkannya. Namun lolohnya yang juga disukai wisatawan mancanegara itu cukup laris. Rata-rata sehari habis puluhan botol. “Kami memproduksinya terbatas untuk menjaga mutu serta ketersediaan bahan baku tetap terjaga kuantitas dan kualitasnya,’’ tambah mantan jupen teladan I Bali ini.
Suka diterima sebagai PNS Deppen tahun 1983 dan ditempatkan di Kantor Deppen Kab Bangli. Di awal kariernya, dia dipercaya menjadi Juru Penerang Kec. Bangli selama enam (6) tahun dan sempat menjadi jupen teladan I Prov. Bali tahun 1990-an. Selama delapan belas tahun ia mengabdi di Kantor Deppen Bangli dan setelah Deppen dilikuidasi, Wayan Suka, S.H. langsung masuk ke jajaran Pemkab Bangli. Di Pemkab ia sempat menjabat Kepala Bagian Pemerintahan dan mengakhiri kariernya tahun 2013 sebagai Sekretaris Dinsosnakertran. Di sela-sela sebagai PNS, Suka juga menulis di Tabloid Pemda Bangli dan Tabloid Pemda Gianyar. Ia juga tercatat sebagai anggota Tim Penulis Buku Profil Seniman Gianyar dan kontributor tabloid Prima, dan Tabloid Bali Travel News (Grup Harian Bali Post). Di desanya Kelabangmoding, ia dipercaya sebagai bendesa periode 2002-2013 dan tahun 2015, dia dipilih kembali menjadi Klian Br. Kelabangmoding. Dari perkawinannya dengan Ni Wayan Pusparini, pasangan ini dikarunia dua anak yakni Ni Wayan Wirastuti Utami dan I Made Pasek Wiradnyana. (dra)