IB Perdana: Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Harus Diprioritaskan
(Baliekbis.com), Bali masih memiliki potensi alam yang menjanjikan khususnya sektor pertanian dalam arti luas. Apalagi pertanian juga menjadi salah satu andalan dalam mendukung
pariwisata selain menyerap tenaga kerja yang begitu besar. “Jadi kalau mau mengembangkan Bali agar masyarakatnya sejahtera secara merata sampai ke pelosok-pelosok yang perlu diprioritaskan lebih dulu adalah pembangunan infrastruktur berupa waduk, irigasi, pelabuhan laut, jalan-jalan dan transportasi massal berstandar internasional yang dibangun secara masif di seluruh Bali,” ujar praktisi ekonomi IB Kade Perdana,M.M., Jumat (14/9) di Denpasar.
Mantan dirut bank ini yakin dengan makin lengkapnya infrastruktur maka konektivitas menjadi amat bagus, akses ke mana mana terjangkau, tidak macet, menjadi mudah dan efisien. “Dan yang tak kalah penting transportasi hasil bumi masyarakat jadi lancar. Warga juga tak harus numplek tinggal di kota yang sudah sesak,” jelasnya.
Bagusnya infrastruktur khususnya jalan maka semua kabupaten di Bali akan dengan cepat tumbuh berkembang dan maju baik pembangunan, pariwisata, pertanian, industri kecil dan lapangan kerja akan tercipta sehingga urbanisasi terkendali. “Kondisi ini akan menjadikan ekonomi bergerak kondusif secara merata. Bali akan bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri yang tidak seperti sekarang Bali sangat ketergantungan pasokan dari luar,” tambah Perdana.
Di sisi lain oligarki dapat dicegah, pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi dan yang penting kesejahteraan meningkat bisa dinikmati oleh krama Bali. Menurut hematnya bila hal-hal tersebut dilakukan ke depan dengan konsisten dan militan apalagi berhasil melakukan penghijauan dengan menghidupkan Bali sebagai pulau taman maka pulau ini menjadi indah, bersih dan lestari.
Perdana melihat banyak wilayah masih belum dilengkapi penerangan jalan. Bali semestinya harus terang benderang di malam hari apalagi sudah hampir 50 tahun pariwisata berkembang di Bali. Tidak seperti sekarang ini Bali masih gelap gulita di malam hari seperti di By Pass Prof. Mantra, apalagi di daerah pedesaan. Jadi menurutnya jauh lebih besar manfaatnya menata daerah-daerah ini dibandingkan terburu buru membangun bandara yang belum tentu sepenuhnya akan dinikmati krama Bali, apalagi dengan biaya yang sangat besar dan banyak mengorbankan lahan maupun dampak sosial, budaya dan spiritual. (bas)