“Ida Bhatara Turun Kabeh” Wujud Sembah Bhakti dan Simakrama Umat
(Baliekbis.com), Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh merupakan wujud sembah bhakti umat Hindu kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) atas apa yang telah kita peroleh selama ini. Tak hanya itu, karya tersebut juga menjadi sarana Simakrama (Tatap Muka) untuk mempererat tali persaudaraan umat baik antar keluarga, masyarakat, semeton maupun dengan Jro Mangku di Pura Besakih. Hal ini disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada awak media usai melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Penataran Agung Besakih, Karangasem pada Rabu (28/3) sore.
“Nedunang Ida Bhatara sangat penting, ini merupakan salah satu prosesi penting dari rangkaian karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh yang puncaknya nanti pada 31 Maret 2018. Karya ini merupakan wujud bhakti umat kepada tuhan, selain itu juga sebagai tali simakrama umat dengan keluarga, masyarakat dan Jro Mangku disni (Pura Besakih-red),” ungkap Pastika yang pada kesempatan tersebut didampingi Ny. Ayu Pastika beserta Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh merupakan upacara berkala di Pura Agung Besakih yang diselenggarakan setiap tahun pada Purnama Kadasa. Biasanya upacara Ida Bhatara Turun Kabeh dilaksanaan berlanjut dengan upacara Tawur Kasanga (Tawur Tabuh Gentuh) pada Tilem Kasanga setiap tahun. Kamis (29/3) besok akan dilaksanakan Melasti Tegal Suci, pada Jumat (30/3) akan dilaksanakan Mepepada – Memben dan pada Sabtu (31/3) Merupakan Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Pamuspaan nedunang Ida Bhatara dipuput oleh Ida Pedanda Gede Wayahan Buruan, dari Griya Buruan, Gianyar. (sus)