IDADX: Hingga 21 Maret 2022 Tercatat 32.296 Laporan Phising Domain ‘.Id.’
(Baliekbis.com), Dalam kurun waktu lima tahun terakhir hingga 21 Maret 2022 terdapat 32.296 laporan phishing domain ‘.id.’ yang dikumpulkan pada dashboard Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX). Hal itu disampaikan Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Yudho Giri Sucahyo, dalam keterangan persnya di The Stone, Legian Bali, Jumat (26/3).
“Phishing atau kejahatan siber, begitu marak dewasa ini. Dengan perkembangan digital yang begitu pesat, angka kejahatan siber ini, juga terus meningkat.Pada kuartal pertama tahun 2021 tercatat 3.180 laporan Phising. Domain .’ id. Selain anggota IDADX laporan data phising juga berasal dari masyarakat atau Netcraft,” kata Yudho Sucahyo.
Menurut dia phising sangat berbahaya lantaran merupakan usaha untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan di internet. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening)
PANDI terang , Yudho Sucahyo menginisiasi dan mengelolah IDADX guna meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
“Saat ini PANDI memiliki keanggotaan 25 register dan tidak menutup kemungkinan keanggotaannya terbuka bagi lembaga/organisasi lain,” kata dia. Acara jumpa pers IDADX ini juga dihadiri oleh Muhammad Fauzi, Deputi Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI; Azhar Hasyim, Wakil Ketua Bidang Keuangan, Keorganisasian dan Keanggotaan; Helni Mutiarsih Jumhur, Dewan Pengawas; Merza Fachys, Dewan Pengawas; AM Natsir Amal, Ketua Dewan Pengawas; dan Isnawan, Wakil Ketua Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik.
Muhammad Fauzi, Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik PANDI , menambahkan, terkait kegiatan IDADX ini, PANDI juga ingin menegaskan komitmennya untuk memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal (tiga bulanan), sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat.
“Pada kuartal I tahun ini kami mencatat terdapat 3.180 laporan phishing, yang mana sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran adalah lembaga/layanan keuangan. Dengan adanya Indonesia Anti-Phishing Data Exchange ini, kami berharap nama domain .id semakin dapat dipercaya oleh masyarakat,” jelasnya. (ist)