Implementasi Wikithon Bali Lestari: BASAbali Wiki Dukung Gerakan Malasti Resik IBTK di Pura Agung Besakih

(Baliekbis.com), Bertepatan dengan prosesi malasti dalam rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 di Pura Agung Besakih, digelar kegiatan aksi bersih-bersih “Malasti Resik”, Kamis (10/4). Gerakan ini telah diinisiasi oleh Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Basuki Lestari sejak tahun 2020 sebagai upaya menjaga kebersihan jalur yang dilewati oleh umat selama prosesi upacara malasti, terutama di sepanjang rute dari Pura Agung Besakih menuju Pura Toya Sah. BASAbali Wiki turut mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai bagian dari program Wikithon Partisipasi Publik-Bali Lestari BASAbali Wiki, yang berfokus pada upaya pengurangan sampah dalam setiap aktivitas keagamaan. Melalui aksi ini, BASAbali Wiki mengimplementasikan salah satu rekomendasi dari risalah kebijakan (policy brief) hasil dari Dialog Kebijakan 1 dan 2 Wikithon Partisipasi Publik-Bali Lestari yang telah dilaksanakan pada Desember 2024 dan Januari 2025.

Risalah kebijakan (policy brief) tersebut menyoroti urgensi “Revitalisasi Inisiatif Pengelolaan Sampah” berupa kegiatan bersih-bersih komunitas yang dilaksanakan di setiap wilayah, dipimpin oleh komunitas pemuda bersama masyarakat, serta didukung oleh unit pengelolaan sampah di masing-masing desa. Dalam kegiatan Malasti Resik, pendekatan ini diwujudkan melalui pelibatan 38 relawan dari berbagai organisasi pemuda, universitas, hingga komunitas. Para relawan tersebut berasal dari Malu Dong, akademisi dan mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, KMHDI Karangasem, Yowana Abhinaya Karangasem, Yowana Karangasem, serta unsur media.

Ketua UPS Basuki Lestari, I Kadek Andreawan menekankan, pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk menjaga kesucian kawasan Besakih. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan malasti tidak seharusnya menjadi penyebab tercemarnya lingkungan di desa lain. Kegiatan ini juga menjadi langkah preventif agar ritual sakral seperti malasti tidak menimbulkan beban, khususnya terkait persoalan sampah yang ditinggalkan umat. Malasti Resik bukan sekadar kegiatan bersih-bersih, tetapi juga merupakan bentuk edukasi langsung kepada masyarakat, sekaligus wujud nyata pengabdian dan ajakan untuk turut menjaga serta merawat lingkungan. “Kami rutin melakukannya dengan melibatkan teman-teman di Besakih dan organisasi yang ingin berpartisipasi atau ngayah,” ujar Andreawan. Ia juga mengharapkan, agar masyarakat lebih mempertanggungjawabkan sampahnya masing-masing, karena dari tahun ke tahun masalah di Besakih selalu sama yaitu sampah. Hal ini selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2025 tentang Tatanan bagi Pamedek/Pengunjung saat Memasuki dan Berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih selama Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh serta Pangeling-eling Catur Pamahayu Pura yang berlaku di Besakih.

Director of Program & Engagement BASAbali Wiki, K L Herdayatamma, menyatakan bahwa Malasti Resik merupakan inisiatif penting yang tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah dari upacara keagamaan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang tanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. “Kegiatan ini mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, khususnya plastik, yang kerap menjadi masalah dalam upacara keagamaan. Harapannya, Malasti Resik dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten memberikan edukasi tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan menjaga lingkungan,” ujar Herdayatamma. Ia menambahkan bahwa inisiatif ini tidak hanya soal pengurangan sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Melalui pelibatan langsung masyarakat, diharapkan akan lahir perubahan nyata dalam perilaku pengelolaan sampah.

Leave a Reply

Berikan Komentar