IPSA Bali berhasil Kembangkan Tomat Lahurus
(Baliekbis.com), Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng berhasil mengembangkan ratusan pohon tanaman tomat yang bibitnya secara khusus didatangkan dari kaki Gunung Lakaan, Kecamatan Lasiolat, Lahurus, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tanaman musiman tersebut tumbuh subur dan hampir setiap pohonnya berbuah. Hal itu berbeda dengan bibit tomat serupa yang ditanam di Kota Denpasar. Bibit tomat yang ditanam di Kota Denpasar mau tumbuh dengan baik, namun merana dan tidak berbuah, kata struktur IPSA Bali Ir. I Gusti Ketut Riksa di Denpasar, Senin (9/12).
Bunga tomat yang muncul pada musim kemarau itu semua rontok, Ini pertanda bahwa tomat tersebut lebih cocok dikembangkan di daerah pegunungan, karena tanahnya yang subur. Bukti lain menunjukkan bahwa beberapa pohon tomat dapat hidup dengan bagus dan berbuah cukup besar seperti yang terdapat di pusat perkebunan tanaman obat-obatan di Desa Bengkel.
Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menjelaskan, tamatan tomat dari NTT itu dapat tumbuh subur dan berbuah di areal IPSA Bali karena tanahnya subur dan iklimnya cocok. Sedangkan tomat yang ditanam di Denpasar tidak berbuah, karena ditanam di pot, sehingga kekurangan ruang bagi akar untuk berkembang, disamping udaranya lebih panas dan kering.
Tomat yang dikembangkan secara internsif pada lahan dua bedeng di PSA Bali dan satu barus di depan sekitar kantor IPSA Bali. Dari pengamatan setiap pohon berbuath antara dua sampai lima biji. Ukurannya rata-rata besar hampir sama dengan buah tomat di NTT daerah asal biji tomat tersebut. Biji tomat tersebut jauh lebih besar dibandingkan biji tamat lokal di Bali.
Hanya saja tomat yang dikembangkan di IPSA itu kurang mendapat perawatan secara maksimal. Dengan perawatan yang lebih banyak dan pendapat menyiraman secara teratur tumbuhnya bisa menjadi lebih subur dan buah tomat juga lebih besar dan banyak. (ist)