IPSA Bali Intensifkan Wisata Herbal
(Baliekbis.com), Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali yang berlokasi di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng lebih mengintensifkan pengembangan wisata herbal. Wisata herbal yang dinamai Villa IPSA, Herbal Retreat Resort itu diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke daerah pesisir utara Pulau Dewata.
“Hamparan lahan yang berterasering (berundang-undang) seluas 8 hektar mengoleksi sekitar 350 jenis tanaman obat , sebagai bahan baku meracik Minyak Oles Bokashi (MOB), Minyak Tetes Bokashi (MTB) dan puluhan jenis obat herbal lainnya, yang telah dinikmati konsumen lokal di Bali, nasional dan masyarakat internasional” kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr di Denpasar, Kamis (12/3).
Pengembangan dan insifikasi wisata herbal itu didukung potensi keindahan panorana alam yang mumpuni. Seperti perpaduan antara sawah, kebun dan lembah perbukitan yang menghijau sehingga mampu memberikan suasana sejuk, nyaman dan damai.
Intensifikasi wisata herbal yang sangat menjanjikan itu didukung fasilitas berupa vila yang berkapasitas 15 kamar serta sebuah kolam renang berukuran 8 x 10 meter. Dalam suasana yang demikian itu dapat melakukan meditasi, yoga dan pemusatan pikiran. IPSA Bali sudah sering dijadikan sebagai tempat meditasi bagi peserta yang datang secara khusus dari Kota Denpasar.
Mereka juga bisa jalan-jalan menikmati suasana pedesaan yang asri, menyusuri jalan setapak melintasi lahan pertanian dan perkebunan yang berundag-undag yang padinya sedang menguning. Matahari mulai bersinar suasana pagi yang indah sambil menikmati hidangan kopi dan teh herbal. Pusat pengembangan tanaman obat yang mengoleksi ratusan jenis tanaman yang dikelola sebuah perusahaan swasta nasional, produknya telah menebus pasaran lokal Bali, nasional dan mancanegara, sekaligus menjadikan desa itu sebagai agroindustri yang mampu memberikan nilai lebih bagi masyarakat setempat.
Agroindustri dengan ciri khas kebun tanaman obat bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Para tamu juga bisa manfaatkannya untuk mengadakan studi banding tentang tanaman herbal. Rintisan dan terobosan yang dilakukan masyarakat di Desa Bengkel mampu menjadikan daerah itu sebagai proyek percontohan pengembangan agroindustri di Bali maupun di Indonesia.
Agroindustri merupakan suatu sistem terintegrasi yang melibatkan sumberdaya hasil pertanian, manusia, ilmu dan teknologi, uang dan informasi. Di Desa Bengkel sebagai pusat pengembangan tanaman obat telah dibangun pula pabrik Minyak Oles Bokashi, pabrik penerapan Effective Microorganisme (EM4) untuk mendukung pengembangan sektor peternakan, perikanan, mengatasi limbah mencegah pencemaran dan mendukung usaha pertanian dalam arti luas. (ist)