Isola Wine Angkat Produksi Anggur Buleleng

Pariwisata yang berkembang pesat telah membuat permintaan minuman beralkohol di Bali cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik wisatawan yang sebagian peminum sehingga permintaan akan minuman beralkohol tinggi.

(Baliekbis.com), Di sepanjang garis pantai yang indah di Indonesia terdapat harta karun tersembunyi yang menunggu untuk dijelajahi – Kebun Anggur Pantai Buleleng.

“Terinspirasi oleh daya tarik Napa Valley, Margaret River, Barossa Valley, dan produsen anggur terkenal lainnya di dunia, kami didorong oleh visi untuk mengangkat industri anggur Indonesia khususnya di Buleleng yang potensinya begitu vesar,” ujar Giotto Castiglioni selaku “Marketing Director” Isola Wine didampingi Giacomo Anselmi (Winemaker) di sela-sela acara memperkenalkan seri terbatas produk Isola Wine, Senin (24/6) malam.

Giotto menjelaskan Muscat St. Vallier Anggur Muscat Saint Vallier yang berasal dari Eropa Utara adalah varietas dari keluarga Moscato. Varietas ini adalah satu-satunya anggur putih yang dikenal dan dikembangkan oleh petani lokal di Indonesia.

Proyek Isola Wine dimulai pada tahun 2012. Dibutuhkan 2 tahun pengembangan dan eksperimen pertanian untuk mencapai standar yang dibutuhkan guna menghasilkan batch eksperimental pertama dari anggur Isola pada tahun 2014.

“Kami bangga dengan akar Bali kami dan bertujuan untuk mempromosikan dan mendorong perkembangan bisnis lokal di Indonesia – membawa warisan budaya terbaik dari seluruh dunia untuk mengembangkan produk berkualitas internasional, 100% dibuat secara lokal,” jelasnya.

Menurut Giotto alam dan iklim Buleleng sangat mendukung bagi budidaya anggur. Karena itu pria asal Italia ini yakin olahan anggur Buleleng akan mampu menghasilkan wine berkualitas tinggi.

ISOLA WINE

Isola Wine adalah kilang anggur butik Bali yang mengkhususkan diri dalam menanam anggur berkualitas tinggi dengan menggabungkan pengetahuan vitikultur Italia dengan tradisi pertanian Bali. “Misi kami adalah untuk memproduksi anggur Bali yang menantang merek global,” tegas Giotto.

“Saya ingin wine yang berkualitas, tidak masalah berapa botol. Jika kualitas buah bagus, saya buat banyak. Jika kualitas tidak sedang bagus, dibuat sedikit,” terangnya.

Untuk bisa berproduksi, setidaknya menunggu 2 tahun dari tanam. Giotto mendatangkan bibit dari Italia. Ia memakai Muscat St. Vallier yang sangat cocok dengan cuaca/iklim Bali yang dinilainya bagus.

Saat ini, Isola memproduksi 8 ribu botol per bulannya dengan beberapa jenis di antaranya Isola Bianco, Isola Rosato, Isola Rosso Isola Syrah Riserva (Premium Series),  Isola Moscato Dolce dan Isola Rubino Dolce.

“Kami memang kecil dibanding beberapa merek tertentu, tapi kami bangga. Maskapai Garuda, Indonesia memilih kami untuk diperlihatkan ke mana-mana,” ujarnya bangga seraya menjelaskan Isola artinya “pulau” dalam bahasa Itali. (bas)