Isra Mi’raj: Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad SAW yang Penuh Makna

(Baliekbis.com), Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi tonggak spiritual bagi umat Muslim. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian Nabi Muhammad SAW, saat beliau menghadapi masa-masa penuh ujian, termasuk kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya, Khadijah (istri tercinta) dan Abu Thalib (paman yang selalu melindunginya). Dalam keadaan penuh duka tersebut, Allah SWT memberikan anugerah berupa perjalanan luar biasa: Isra dan Mi’raj.

Makna Isra dan Mi’raj

Isra adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Sementara itu, Mi’raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa menuju langit ketujuh dan bertemu langsung dengan Allah SWT. Perjalanan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga penuh dengan makna spiritual dan keimanan yang mendalam.

Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu berupa kewajiban melaksanakan salat lima waktu, yang menjadi tiang agama dan ibadah utama bagi umat Muslim. Isra Mi’raj juga memperkuat keimanan umat Islam, mengingatkan bahwa kesulitan dan ujian hidup selalu diiringi dengan pertolongan Allah SWT.

Tahapan Perjalanan Isra Mi’raj

  1. Isra: Perjalanan ke Masjidil Aqsa
    Isra dimulai dari Masjidil Haram di Makkah, di mana Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke Buraq, kendaraan yang sangat cepat, untuk melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Di sana, Nabi bertemu dengan para nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa, lalu memimpin mereka dalam salat berjemaah. Peristiwa ini menggambarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin para nabi dan penutup para rasul.
  2. Mi’raj: Perjalanan ke Sidratul Muntaha
    Setelah Isra, Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit melalui perjalanan Mi’raj. Dalam perjalanan ini, beliau bertemu dengan para nabi di setiap tingkatan langit, seperti Nabi Adam, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim. Hingga akhirnya, beliau mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya bisa dicapai oleh Rasulullah SAW. Di sinilah beliau menerima perintah salat lima waktu langsung dari Allah SWT.

Pesan dan Hikmah Isra Mi’raj

Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengandung berbagai pesan dan hikmah bagi umat Muslim:

  1. Salat sebagai Ibadah Utama
    Perintah salat lima waktu yang diterima Nabi Muhammad SAW menjadi pengingat bahwa salat adalah kewajiban utama bagi setiap Muslim. Salat tidak hanya menjadi sarana komunikasi dengan Allah SWT, tetapi juga sebagai jalan untuk membersihkan hati dan menenangkan jiwa.
  2. Keimanan yang Kokoh
    Isra Mi’raj menguji keimanan umat Islam, terutama pada masa awal penyebaran Islam. Kepercayaan kepada peristiwa ini menjadi bukti keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas.
  3. Kesabaran dalam Ujian Hidup
    Perjalanan Isra Mi’raj terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW berada dalam kesedihan mendalam. Peristiwa ini mengajarkan umat Muslim bahwa setelah kesulitan, akan ada kemudahan, dan Allah SWT selalu memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang bersabar.
  4. Persatuan Umat Islam
    Pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi sebelumnya menegaskan bahwa Islam adalah agama yang melanjutkan ajaran para nabi terdahulu. Ini menjadi pengingat pentingnya persatuan dan kerja sama umat Islam dalam menjalankan ajaran agama.

Perayaan Isra Mi’raj

Isra Mi’raj diperingati setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Di berbagai negara Muslim, peristiwa ini dirayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, ceramah, pembacaan Al-Qur’an, dan doa bersama. Perayaan ini menjadi momen untuk merenungi kembali makna perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dan memperkuat keimanan umat Islam.

Leave a Reply

Berikan Komentar