Jadikan Film Sebagai Mata Pencaharian
(Baliekbis.com), Upaya Pemkot Denpasar untuk terus mendorong tumbuhnya industri kreatif yang kompeten terus digalakkan melalui berbagai macam program dan event-event berkelanjutan. Salah satu industri yang kini mulai menggeliat di Kota Denpasar adalah industri perfilman, terutama film dokumenter ataupun film pendek.
Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang perfilman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar menggandeng Yayasan Bali Gumanti menggelar kemah film dokumenter dari tanggal 7-11 Maret diseputaran Danau Buyan, Bedugul, Tabanan. Hal tersebut disampaikan Direktur Denpasar Film Festival, Agung Bhawantara saat bertatap muka dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Rabu (8/2) di Griya Sebha Sari, Denpasar.
Direktur Denpasar Film Festival, Agung Bhawantara mengatakan dalam kemah pelatihan film dokumenter yang telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan ini para peserta yang terdiri dari siswa SMP, SMA/SMK dan komunitas film se Kota Denpasar akan dilatih tentang tata cara produksi film dokumenter dan pembuatan foto esai. “Dalam prosesnya nanti para peserta terlebih dulu akan diberikan pelatihan dan konsepsi mengenai film dokumenter selama lima hari. setelahnya para peserta akan mulai masuk proses berkarya, dimana hasil karya terpilih nantinya akan diikutsertakan kedalam festival- festival film baik skala regional, nasional maupun internasional. Dalam kemah pelatihan ini para peserta akan dibina oleh nama- nama yang sudah kompeten di bidang perfilman,” ujar Agung Bhawantara.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan melalui penyelenggaraan kemah pelatihan film dokumenter ini diharapkan mampu membangun kualitas sumber daya manusia terutama di bidang perfilman di Kota Denpasar. “Harus dibangun kerjasama yang kuat dengan semua pihak dan juga pelatihan mengenai film dokumenter ini dibuka seluas luasnya. Karena melalui kemah film dokumenter ini dapat menjadi sarana pembangunan sumber daya manusia terutama dibidang perfilman di Kota Denpasar” ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan setelah mengikuti kemah film dokumenter ini para peserta diarahkan jangan sekedar hanya bisa membuat karya film dokumenter, namun bagaimana dari karya film itu dapat mereka jadikan mata pencaharian. “Selain itu, dari pelatihan ini bagaimana nantinya pembuatan suatu karya film dokumenter juga bisa menghasilkan outcome yang bermanfaat bagi masyarakat seperti pemanfaatan film dokumenter sebagai media promosi pelayanan program pemerintah, agar nantinya sosialisasi program pemerintah menarik bagi masyarakat dan pesan yang disampaikan mudah dicerna oleh masyarakat. Kreatifitas dalam berkarya dapat dijadikan landasan moral, namun yang harus dipikirkan juga bagaimana mengarahkan suatu karya film sebagai mata pencaharian” ujar Rai Mantra. Plt Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati mengatakan sejalan dengan program Pemkot Denpasar membangun industri kreatif yang kuat, dimana salah satunya diwujudkan dengan pengembangan sektor perfilman maupun animasi yang akhir- akhir ini industrinya semakin bergairah.”Pelatihan dibidang perfilman ini juga secara tidak langsung menguntungkan Pemkot Denpasar, dimana pemahaman masyarakat mengenai film dokumenter nantinya bisa saja membantu pemerintah didalam pengarsipan warisan budaya di Kota Denpasar yang dapat dijadikan database bagi pemerintah Kota Denpasar” ujar Nyoman Sujati. (esa)