Jaga Keseimbangan Lingkungan, Mahasiswa KKN Unud dan Komunitas Peduli Sungai (KPS) Lakukan Aksi Bersih Sungai di Ulu Petanu
(Baliekbis.com), Dalam memperingati hari sungai nasional, Komunitas Peduli Sungai (KPS) Desa Kedisan bersama Mahasiswa KKN Udayana periode ke-XXVII melakukan aksi bersih sungai dan forum diskusi yang ikut melibatkan seluruh warga di Ulu Petanu Kedisan, Gianyar pada Sabtu, (22/7/2023).
Aksi ini tentunya mengajak masyarakat lebih peduli dalam menjaga lingkungan. Dr. Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra, S.E., M.Si mengungkapkan, potensi yang sangat tinggi di daerah Gianyar adalah air, selain itu konsep-konsep spiritualitas tidak terlepas dari konsep air. Namun nyatanya air di kehidupan nyata justru sering tercemar.
“Wilayah ini merupakan kawasan yang spesifik, artinya terdapat nilai spiritual yang begitu dekat dengan alam. Wilayah ini bisa dibranding sebagai wilayah holistik. Selain itu, air bisa menjadi kesejahteraan masyarakat jika kita bisa mengkalkulasi wilayah ini ,” ungkap Rai Mantra.
Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan, SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Asep Yusuf juga mengungkapkan perlunya menjaga kebersihan air karena air merupakan zat esensial yang merupakan sumber kehidupan. “Perilaku masyarakat yang sulit diubah menjadi salah satu tantangan bagi kami sendiri. Jadi perlu adanya ekosistem seperti KPS maupun pemerintah. Dalam menanggulangi masalah ini, kami tidak dapat berdiri sendiri. Seluruh aspek masyarakat perlu ikut bersinegri dalam penataan ruang sungai,” ungkap Asep.
Selain itu itu, Asep berharap agar mahasiswa menjadi salah satu penggerak yang bisa menggugah masyarakat. Melalui media sosial, mahasiswa bisa berdedikasi melalui konten-konten terkait perilaku hidup bersih, sehingga bisa mengedukasi dan mampu memberikan contoh nyata terhadap masyarakat.
Tobby Avief sebagai koordinator kegiatan dari pihak mahasiswa KKN juga berharap agar kedepannya masyarakat semakin peduli untuk menjaga lingkungan tidak hanya di obyek pariwisata saja, namun bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga masing-masing. Pendekatan dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti pemerintah daerah, masyarakat, komunitas kepemudaaan, organisasi lokal, dan tentunya mahasiswa juga dibutuhkan sebagai agen Perubahan untuk saling meningkatkan kepedulian dalam menjaga lingkungan. (ist)