Jaga Keseimbangan Sekala Niskala, Tukad Bindu di Pelaspas
(Baliekbis.com), Penataan Tukad Bindu secara keseluruhan telah selesai dilakukan. Kini program penataan tersebut telah menjadi salah satu objek wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan. Rampungnya program penataan tersebut pada Selasa (2/10) bertepatan dengan Anggarkasih wuku Dukut. Pemelaspasan dan Caru Rsi Gana yang dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Griya Tegeh Banjar Ujung, Keeiman ini bertujuan menjaga keseimbangan sekala niskala sebagai cerminan ajaran Tri Hita Karana.
Pemelaspasan ini dihadiri Sekda Kota Denpasar, AAN. Rai Iswara, Penglingsir Puri Kesiman, AAN Gede Kusuma Wardhana, Ketua Umum Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Made Ary Manik beserta kepala OPD dilingkungan Pemerintahan Kota Denpasar.
Penggagas Objek Wisata Tukad Bindu, I Gusti Rai Ari Temaja mengatakan, ini merupakan salah kegiatan untuk menyeimbangkan alam. Setelah berbagai penataan di Tukad Bindu rampung, saat ini dilaksanakan upacara Rsi Gana dan pemelaspasan agar secara sekala niskala pembangunan selesai.
“Selama ini sejak tahun 2011 penataan Tukad Bindu sudah berjalan, kini kami mengimbangi dengan melaksanakan upacara keagamaan sebagai salah satu konsep Tri Hita Karana. Kegiatan yang disupport penuh Pemerintah Kota Denpasar di dalam menjaga keseimbangan alam melalui pelaksanaan upacara keagamaan ini,” ujar Gusti Rai Ari Temaja atau yang sering disapa Gung Nik.
Gung Nik mengatakan penataan Sungai Bindu ini untuk menggugah masyarakat menjaga sungai agar tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan. Program ini guna memberikan dampak peningkatan karakter masyarakat yang juga akan berdampak ekonomi kerakyatan.
Menurut Gung Nik penataan sungai ini tidak saja merubah Sungai Bindu agar terlihat lebih mempesona, namun menjadikan sungai yang tidak terlihat ini bisa dijadikan sesuatu yang memiliki potensi, seperti di Tukad Badung dan Tukad Loloan yang sekarang menjadi sebuah potensi baru dan menjadi sebuah daya tarik tersendiri.
“Sungai Bindu kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak ekomoni serta bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan kedepannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah. Selain itu, Sungai Bindu juga menjadi salah satu objek yang akan dikunjungi delegasi IMF-WBG,” ungkap Gung Nik.
Sementara Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini merupakan suatu bentuk rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar beserta Yayasan Tukad Bindu serta masyarakat sekitar dilancarkan berbagai penataan di Tukad Bindu dan berbagai prestasi yang diperoleh di Nasional maupun International. Pihaknya mengaku kedepannya penataan sungai ini akan terus dilakukan dengan memperhatikan seluruh aliran sungai yang memungkinkan untuk ditata kembali.
“Jadi penataan sungai ini bisa digunakan sebagai potensi air disegala aspek, baik itu ekonomi, edukasi, tranportasi maupun kesehatan, dan menjadikan sesuatu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Rai Iswara. (eka)