Jaga Taksu Bali, Gubernur Koster Komit Perkokoh Adat, Budaya dan Kearifan Lokal Bali
Diutarakan Gubernur Koster, Bali yang kecil secara wilayah punya aura sakral dan metaksu dengan sisi spiritual kuat yang membuatnya dicintai masyarakat luar. “Hasilnya, kehidupan di Bali selalu tenteram, perekonomian baik dan mampu mensejahterakan masyarakat. Lanjut dia, warisan leluluh harus senantiasa dijaga dari nilai-nilai budaya luar yang merusak. “Ini (warisan, Red) sekarang saya proteksi. Saya harus jaga dan bentengi. Kalau sampai rusak, maka kita di Bali akan berbahaya. Bisa dikutuk leluhur dan Ida Bhatara kita,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, menegaskan.
Dijelaskan Gubernur, menjaga taksunya alam Bali menjadi perhatian besarnya lewat 40 peraturan yang disusun dalam 2 tahun di awal kepemimpinannya. “Perda dan Pergub yang telah diterbitkan akan menjadi dasar pembangunan di Bali. Perkuat adat istiadat dan kearifan lokal melalui penguatan desa adat,” ujarnya, menandaskan.“Contoh lain, saya merancang perlindungan kawasan suci Besakih. Ditata agar rapi dan indah dengan nilai pembangunan total 900 miliar rupiah. Besakih itu hanya ada satu di dunia, leluhur kita sudah merancang dengan luar biasa. Kita sekarang sebagai penerus harus bisa merawat,” ucapnya, bersemangat. Pada upacara di pura yang terletak di bagian kaki Gunung Agung tersebut, nampak dihadiri pula oleh mantan Bupati Karangasem Wayan Geredeg, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa serta Ketua DPRD Karangasem Gede Dana. (pem)