Jajaki Ekspor-Impor, Indonesia-Mozambik Tindak Lanjuti Kerja Sama Perikanan dan Kelautan
(Baliekbis.com), Indonesia dan Mozambik meningkatkan diskusi di antara dua menteri terkait untuk pembangunan dan pertukaran penelitian di bidang perikanan dan kelautan.
“Hari ini kita melanjutkan kerja sama yang sudah ditandatangani Ibu Menteri Kelautan Perikanan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Mozambik,” ujar Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Prof. Sjarief Widjaja,Ph.D. di sela-sela “Pre-Scoping Mission Meeting Indonesia-Mozambique-Usaid Usip 1 Cooperation on Fisheries” yang berlangsung di Loka Riset Perikanan Tuna (LRPT) Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Denpasar.
Dikatakan Prof. Sjarief Widjaja,Ph.D.
diskusi di antara dua menteri untuk pembangunan dan pertukaran penelitian antara Indonesia dan Mozambik. “Kita punya diskusi yang sangat bagus. Kita akan mengirim beberapa orang ahli ke Mozambik untuk training. Baik orang-orang dari Mozambik akan datang ke Indonesia atau kita yang mengirim instruktur ke sana. Jadi kita memiliki kerja sama di antara Indonesia, USA dan Mozambik,” ujar Prof. Sjarief.
Dikatakan Indonesia mengerti bahwa harus berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara Mozambik, Asia dan Afrika. “Kita harus membantu orang-orang miskin untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak,” tambahnya. Pada acara tersebut dijelaskan
untuk langkah pertama Indonesia akan mengirim beberapa ahli ke Mozambik untuk memberikan penjelasan singkat bagaimana mengatur para nelayan, bagaimana cara memulai kebudayaan yang berbasis air. “Selanjutnya setelah kita paham bagaimana kondisi di Mozambik, kita akan mengirim kurikulum untuk modul pelatihan. Selanjutnya kita adakan ekspor atau impor antara Mozambik dan Indonesia,” ujarnya. Mozambik adalah partner yang potensial dan juga dapat memperbesar pasar dengan negara-negara lain di Afrika.
Sementara Pejabat Mozambik Mrs. Cláudia Tomás de Sousa selaku General Director of the Fisheries Administration mengatakan pihaknya melihat bahwa Indonesia memiliki kelautan dan perikanan yang amat baik. “Jadi kami ingin belajar dari Indonesia” ujar Claudia. Ia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut hal yang sangat penting terkait pengelolaan kelautan dan perikanan dan ingin memiliki capacity building serta bertukar pengalaman bagaimana mengatur para nelayan dan sebagainya. “Kita juga telah menandatangani memorandum di antara 3 negara (trilateral). Kami harap semuanya berjalan lancar, jelasnya.
Sebagaimana diketahui KKP bersama Kemenlu bersinergi dengan United State Indonesia Partnership for South-South and Triangular Cooperation Component 1 (USIP1), melaksanakan rangkaian kegiatan “Needs Assessment and Program Formulation for Africa Project” pada 2018. Kegiatan ini, dalam rangka dukungan peningkatan kapasitas bagi negara anggota KSST. Berdasarkan rangkaian pertemuan, Mozambik dipilih sebagai pilot negara target, dengan mempertimbangkan potensi perikanan besar yang dimiliki Mozambik. Pada acara tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan pembahasan Project Design Matrix (PDM) serta diskusi Pre-Scoping Mission yang dipimpin oleh Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Prof. Sjarief Widjaja,Ph.D., FRINA, dihadiri oleh Direktur Kerja Sama Teknis Kementerian Luar Negeri Mr. Sjarief Alatas, Sekretaris BRSDM, Dr. Maman Hermawan,M.Sc., Kepala Pusat Riset Perikanan Dr. Toni Ruchimat,M.Sc., Pejabat Mozambik Mrs. Cláudia Tomás de Sousa, General Director of the Fisheries Administration dan Ms. Elizete Antonio Cungura, Director of Promotion and Fisheries Production, National Institute of Fisheries and Aquaculture Development, Senior Advisor Tim USAID United State Indonesia Partnership for South-South and Triangular Cooperation Component 1 (USIP1). (bas)