Jajaran Dekanat FT Unud Menyelenggarakan Musrenbang Sekaligus Serah Terima SK Dalam Pembentukan Ketua Unit
Menuju akreditasi unggul yang menjadi salah satu target dari dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana, secara khusus membentuk lima unit yang bertugas dalam menopang penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan bidang yang terkait dalam lingkup Fakultas Teknik.”
(Baliekbis.com), Jajaran Dekanat dari Fakultas Teknik Universitas Udayana telah menyelenggarakan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan di Gedung Dekanat Lantai 3 Fakultas Teknik Universitas Udayana. Rapat yang diadakan pada hari Rabu (23/3) ini juga terdapat agenda khusus yang diselenggarakan yaitu adanya serah terima SK terhadap masing – masing ketua unit yang dibentuk oleh dekan Fakultas Teknik dan sosialisasi tentang panduan konversi kegiatan kemahasiswaan ke dalam sks untuk kegiatan mendatang.
Dalam kegiatan penyerahan SK yang berlangsung, terdapat lima ketua unit yang dilantik sebagai staf khusus yang nantinya akan membantu melaksakan program yang akan terselenggara di lingkup Fakultas Teknik Universitas Udayana. Adapun lima ketua unit yang telah disebutkan sebelumnya adalah Ketua Unit Pengembang Pembelajaran Dan Penjamin Mutu (UP3M), Dr. Wayan Nata Septiadi, ST., MT. Ketua Unit Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (UP2M), Dr. A.A. Gde Agung Yana, ST., MT. Ketua Unit Informasi Dan Kerja Sama (UPIKS), Kadek Suar Wibawa, MT. Ketua Unit Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (K3L), Ir. Made Dodiek Wirya Ardana, ST., MT. dan Ketua Unit Bisnis, Anak Agung Ngurah Amrita, ST., MT. dengan agenda ini juga dilangsungkan kegiatan pelantikan koordinator program study tropical engineering, Prof. Gusti Ayu Made Suartika, ST., M.Eng.Sc., Ph.D.
Pemberian SK ini bertujuan untuk mengenalkan ketua unit secara langsung kepada para civitas fakultas Teknik. Adapun pembentukan ketua unit yang dilakukan ini tentunya agar dapat menjalankan program kerja yang diselenggarakan didalam Fakultas Teknik secara khusus baik internal maupun eksternal. Pembagian terhadap lima bidang ini juga dapat melakukan pengerucutan terkait dengan urgensi yang ada pada setiap bidangnya.
Sehingga terjalin koordinator yang baik apabila terjadi masalah ataupun terdapat kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan bidangnya masing masing. Dengan adanya pembentukan tim ini merupakan usaha yang tepat dalam menopang tujuan yang ditetapkan oleh Kemendikbud. dimana suatu institusi bisa menuju institusi yang unggul dan berkelas dunia untuk mencapai akreditasi internasional.
Hal yang menarik pada penyelenggaraan musrenbang ditahun ini adalah terdapat unit baru yang dibentuk guna membantu dalam terselenggaranya berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Unit baru tersebut ialah K3L yang memiliki kepanjangan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Unit ini dibentuk karena adanya urgensi terkait dengan security (keamanan) dan safety (keselamatan) yang harusnya menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh setiap civitas Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Kadang setiap civitas selalu mengesampingkan K3 ketika melaksanakan praktikum di lab yang tentunya hal ini merupakan hal yang sangat central untuk diperhatikan. Dengan adanya permasalahan tersebut ketua dari unit K3L sendiri telah membentuk konsep yang akan dilakukan dari bidangnya yaitu perencanaan, penerapan dan evaluasi.
Pada tahap perencanaan, unit ini telah mencapai progress membuat instrument yang artinya Menyusun dokumen terkait dengan data dan teori yang akan dianalisis untuk mengidentifikasi bahaya, kerentangan dan risiko dari Gedung, kantor maupun lab yang tersedia di fakultas teknik. Selanjutnya, akan melakukan pelatihan pelatihan terhadap civitas fakultas Teknik untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan.
Yang membekali pengetahuan tersebut tentunya merupakan tanggung jawab dari unit K3L untuk mengingatkan dan mengontrol Gedung sesuai dengan K3L yang telah ditetapkan. Dan juga menjaga setiap civitas tetap aman ketika datang dan pulang ke rumah masing masing.
Meskipun telah merencanakan program terbaik, tentunya dalam kenyataannya akan menemukan beberapa kendala seperti salah satunya adalah sangat sulit untuk merubah kebiasaan setiap civitas yang tidak memerhatikan K3L dalam melakukan praktikum di lab.
Dikutip dari narasi yang diberikan Ir. Made Dodiek Wirya Ardana, ST., MT yaitu “Bahwa untuk menerapakan K3 ini diperlukan budaya. Membangun budaya K3 ini tidak seperti membalikkan telapak tangan mudahnya sehingga membutuhkan waktu untuk membiasakan siapapun yang beraktivitas di gedung ini berlaku K3”.
Namun, ketua unit K3L memiliki rasa optimis dalam mengubah kebiasaan tersebut. Karena, kebiasaan tersebut bisa diubah dengan memberikan arahan kepada seluruh masyarakat Fakultas Teknik dalam hal Keselamatan, Kesehatan kerja dan lingkungan guna menghindari kecelakaan dan kerusakan lingkungan yang terjadi.
(sumber: www.unud.ac.id)