Jamu Peserta BBTF 2018, 2019 ITDC Undang Peserta BBTF ke Mandalika
(Baliekbis.com), Gemilang gelaran ajang tahunan Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2018 sangat kental terasa tahun ini. Ribuan pelaku industri pariwisata dari seluruh dunia hadir dalam ajang selama 5 hari 26-30 Juni di BNDCC. Pihak ITDC sebagai BUMN sektor pariwisata mengundang para delegasi BBTF 2019 berkunjung ke Mandalika Lombok. The Nusa Dua sebagai tuan rumah even pariwisata terbesar di Indonesia, Jumat (29/06) menjamu para peserta BBTF 2018 bertajuk “Farewell Cocktail BBTF 2018”. The Nusa Dua menjadi kawasan elit yang memiliki ribuan kamar dan selalu menjadi tempat even besar internasional. “Kami ini menjadi bagian kegiatan dan kemajuan pariwisata Indonesia. Kami juga ingin mengenal lebih dekat para delegasi dan peserta BBTF,” ujar Direktur Utama Indonesia Tourism Developmen Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer saat acara tersebut di Agendaz Beach Club The Nusa Dua. Menurutnya, even BBTF 2018 merupakan partner yang baik untuk promosi pariwisata. Apalagi tahun ini pasar Thailand dan India ikut tahun ini. Disampaikannya, tahun depan pihak ITDC akan mengundang para peserta BBTF serta industri pariwisata lainya bisa hadir di Mandalika Resort. “Kami juga berharap untuk menyambut Anda ke Mandalika Resort, tujuan baru kami di Lombok Selatan. Saya percaya Anda telah mendengar banyak tentang Mandalika dan Lombok selama beberapa hari terakhir, mencapai kunjungan 50 ribu saat libur lebaran bertepatan dengan softopening, ” ungkapnya.
Diungkapkan Abdulbar M Mansoer, menjadi sebuah kebanggan memberikan lebih banyak pilihan destinasi seperti Mandalika sebagai beyond Bali. Untuk Mandalika sendiri tahap pertama infrastruktur sudah selesai karena memang bertahap. Beda dengan Nusa Dua yang sudah 20 tahun lebih. Untuk pasilitas hotel merek seperti Pullman tahun depan sudah siap dan lima lagi yang menyusul dan setidaknya akan ada fasilitas 1.500 kamar pada Tahun 2018/2019 mendatang. “Kita pun akan menggarap pasar MICE dan berencana untuk memiliki tempat yang sama membangun dengan kapasitas yang dapat menampung antara 5,000-7,000 delegasi termasuk kawasan ukm, ” paparnya. Saat ini pertumbuhan pariwisata di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbaik dan di antara 20 tujuan wisata di dunia yang paling cepat berkembang, yang berarti bahwa tingkat pertumbuhan bangsa adalah setara dengan standar global. Semua upaya telah dirancang oleh Menteri Pariwisata dan didukung oleh Presiden Indonesia yang berkomitmen untuk mengembangkan industri pariwisata. Pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor terkemuka bangsa, tercantum dalam prioritas rencana kerja pemerintah tahun 2018 untuk sektor Pertanian, Pariwisata dan Perikanan. Indonesia diharapkan menjadi pemain global dengan mengekspos kekayaan alam yang tak tersentuh, seni budaya dan tradisi di seluruh negeri.
Pemerintah menargetkan 4 tujuan wisata yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo untuk mengakomodasi tren baru pariwisata nomaden, ekowisata serta mengembangkan 10 Tujuan Wisata Bali Baru yang diharapkan akan setara dengan Bali dalam menarik wisatawan asing. Pada 2019, Kementerian Pariwisata telah menetapkan target untuk mendorong Indonesia agar menjadi 30 negara paling top di dunia (naik 12 peringkat) di antara semua 141 negara di Travel & Tourism Competitive Index (TTCI) oleh World Economic Forum. Dengan mengamankan posisi di atas peringkat ke-30, kita akan menerima pengakuan global sebagai tujuan terkemuka di dunia. Pariwisata ditakdirkan untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Tahun ini, ada tiga fokus utama untuk kementerian, meliputi; pariwisata digital, mengembangkan program home stay desa wisata dan menciptakan aksesibilitas perjalanan udara lebih besar. Dengan berfokus pada aspek-aspek ini, kita akan memiliki pengaruh yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat TTCI. Perubahan tren itu sendiri adalah bergerak dari tujuan liburan ke keseimbangan kerja dan liburan – kita menanggapi secara positif pertumbuhan ekonomi rekreasi dan pariwisata nomaden. Sejalan dengan harapan kita akan masa depan pariwisata Indonesia, BALI & BEYOND TRAVEL FAIR (BBTF) 2018 telah memutuskan untuk mengangkat tema tahun ini “Exploring The Colours of Indonesia”. BBTF akan mengundang para pakar yang akan membahas peluang, tren oleh wawasan industri serta menyoroti keragaman budaya Indonesia. Tarian, budaya, tradisi dan wisata alam yang memukau dari gunung berapi yang tinggi, gulungan ombak tak berujung, pantai pasir putih yang panjang membentang, ratusan sungai berliku mengiris sawah hijau, hutan menutup puncak keindahan bawah air dan kehidupan alam liar yang sangat menghipnotis dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, dan masih banyak lagi.
Dikenal sebagai Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional terkemuka di Indonesia dan secara konsisten terus mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata sejak tahun pertama, BBTF mempertemukan sellers dan buyers dalam satu forum setiap tahunnya. BBTF membawa sellers dan buyers bersama dalam satu wadah dalam acara bergengsi ini setiap tahunnya. Ini adalah tahun ke-5 dari BBTF – acara yang digagas dan diselenggarakan oleh Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali dan sampai sekarang, dimana saat ini BBTF masuk menjadi pembahasan akan dijadikan sebagai salah satu pameran Pariwisata yang terpenting di Indonesia. BBTF 2018 diadakan di pusat pameran dan konvensi terkemuka dan bergengsi dari tanggal 26 – 30 Juni 2018 tepatnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) – berada di daerah dekat pantai, dikelilingi oleh banyak hotel internasional bintang lima dan resort yang semua dapat ditempuh dalam jarak berjalan kaki. BBTF mewakili spektrum pariwisata di semua tingkatan termasuk sektor perhotelan, tur operator atau agen perjalanan, Organisasi Pariwisata Nasional, konvensi dan biro perjalanan, perusahaan teknologi perjalanan, MICE (pertemuan, insentif, konvensi dan pameran) dan perwakilan perusahaan perjalanan juga sebagai tujuan baru regional. (wid)